Surabaya – Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEB-TD) bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) akhir pekan lalu menggelar for Future Creative Enterpreneur #4 tentang investasi dan keuangan bagi bisnis. Menghadirkan narasumber Geodita Woro B yang merupakan Owner Start With Coffe dan Sequence.sub dan Ahmad Adisuryo yang merupakan CEO Mahakam Group Internasional.
Dalam materinya, Adisuryo menjelaskan ada dua yang harus diperhatikan dalam investasi, yaitu risk dan return. Yang harus lakukan adalah memitigasi resiko untuk mencapai return. “Mitigasi resiko bergantung kepada kemampuan kita untuk menilai bagaimana resiko investsi terhadap return investasi tersebut high risk, high return atau low risk low return,” ungkapnya.
Entrepreneurship terkait dengan mengambil resiko yang terukur dengan didukung riset mendalam, mengantisipasi kesalahan, dan menetapkan tujuan. “Keahlian individu juga termasuk modal dalam ber-enterpreneurship,” ungkap Adisuryo.
Adisuryo menjelaskan ada tujuh langkah dalam merancang perusahaan yang menarik bagi investor. Pertama strong background dan passionate funders. “Di usia 20 hingga 30 kita sebaiknya memperkaya kemampuan diri dan jaringan sosial. Pastikan kita menunjukkan kepada calon investor bahwa kita memahami bisnis yang akan kita jalani atau kita punya pemahaman atas bisnis tersebut,” ungkapnya.
Kedua, membuka jaringan profesional yang luas. Ketiga, strong unique value proposition. “Punya dasar kuat atas kenapa bisnis ini harus ada,” ungkap Adisuryo.
Keempat, revenue streams jelas sehingga alur monetisasi perusahaan jelas. Kelima, deliver secara lebih baik dari inovasi yang sudah ada. “Ilmu ‘amati, tiru, modifikasi’ masih dapat digunakan secara maksimal,” ucap Adisuryo.
Lalu, keenam mempunyai langkah yang jelas bagaiman bisnis Anda akan berkembang. “Pahami potensi market dari setiap bisnis tetapi juga pahami batas pengembangan setiap bisnis,” ucap Adisuryo.
Terakhir, ada pernyataan nilai, visi, misi yang selalu diteruskan.
Narasumber lain, Geodita Woro menjelaskan ada beberapa cara dalam mengelola cashflow bisnis dengan membagi ke mana saja activitas yang menjadi prioritas. Lalu, hindari ada saja burning trap bagi cashflow kita.
“Lakukan perkiraan cashflow di bisnis kita, sejauh mana cash kita dapat membiayai bisnis, serta ketauhui cara menghasilkan profit atau meningkatkan profitability’s dan pahami key business matrix,” jelasnya. (sar humas)