OPOP Training Center Unusa Jalin Kerja sama dengan Bank Jatim Syariah

Surabaya – OPOP Training Center Unusa menjalin kerja sama dengan Bank Jatim syariah untuk pengembangan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa kampus B Jemursari Surabaya.

Wakil Rektor II Unusa, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D menjelaskan, melalui kerja sama ini bisa meningkatkan dan mengembangkan perekonomian pondok pesantren. Selain itu, Unusa bisa memberikan pelatihan kepada pondok pesantren. “Dengan begitu Unusa dapat membantu pondok pesantren dalam pengembangan usahanya,” terang Faqih, Senin (5/4).

Faqih berharap melalui kerja sama ini, bisa memberikan dampak bagi perekonomian pondok pesantren. “Dapat memudahkan pembiayaan serta dukungan lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur OPOP Training Center Unusa, M Ghofirin M.Pd menjelaskan, kerja sama dengan Bank Jatim Syariah ini salah satu outputnya akan mengeluarkan kartu santri digital bagi pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. “Melalui kartu ini, santri dapat melakukan pembayaran dalam bentuk uang digital, sehingga tidak menggunakan uang tunai saat melakukan transaksi pembelian,” ucapnya.

Selain itu, pondok pesantren yang masuk dalam anggota OPOP Jatim akan mendapatkan aplikasi dari Bank Jatim kerja sama dengan OPOP Training Center Unusa. “Aplikasi ini untuk membantu koperasi pondok pesantren dalam pembukuan, terobosan ini sangat dibutuhkan koperasi, sehingga bisa mendeteksi sehat atau tidaknya sebuah koperasi,” terang Ghofirin.

Pria yang juga menjadi Sekretaris OPOP Jatim berharap, melalui aplikasi ini, OPOP Jatim bersama dengan Bank Jatim Syariah akan mendigitalisasi pengelolaan usaha di pondok pesantren. “Sehingga pengelolaan koperasi pondok pesantren bisa akurat, cepat, dan tepat dalam pengelolaannya,” terang Ghofirin.

Sosialisasi program OPOP Jawa Timur bidang Santripreneur dan Pesantrenpreneur hari ketiga, Senin (5/4) menghadirkan 50 pondok pesantren dari Magetan, Ponorogo, Lamongan, Sumenep, Kediri, Banyuwangi, Tuban, dan Pamekasan. (sar humas)