Surabaya – Dosen Fakultas Kebidanan dan Keperawatan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Esty Puji Rahayu, SST., M.Kes perlunya mengafirmasi diri demi kewasaran dan kelancaran persalinan.
Esty menjelaskan jika persalinan normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Pada masa persalinan ini rentan terjadi komplikasi yang dapat menyebabkan kematian ibu. Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, rata-rata AKB tercatat mencapai 24 per 1000 kelahiran hidup. “Sedangkan AKI mencapai 305/100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015). Sedangkan di Jawa Timur AKI mencapai 90,2 per 100 ribu kelahiran hidup sedangkan AKB adalah 20,1/1000 kelahiran hidup (Dinkes Jatim, 2017),” ucap Esty, Jumat (4/12).
Kematian ibu juga bisa disebabkan karena persalianan Sectio cesarean (SC). Angka kematian ibu bersalin secara sectio caesarea adalah 40-80 tiap 100 ribu kelahiran hidup, angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar dan risiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibandingkan persalinan pervaginam (Suhartatik, 2014). Persalinan SC bisa terjadi karena ibu sendiri kurang yakin akan kemampuannya bisa bersalin dengan normal dengan lancar. “Afirmasi positif yang dilakukan ibu dipercaya menjadi salah satu pendukung agar ibu yakin bisa melahirkan secara normal dan menurunkan kecemasan menghadapi persalinan,” Jelas Esty.
Esty menambahkan jika perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena ibu merasa cemas, khawatir bayinya tidak normal dan ibu ketakutan dalam mengahadapi proses persalinan. “Trimester ketiga ibu akan mengalami periode tidak semangat dan depresi karena ketidaknyamanan bertambah dan ibu akan mengalami ketakutan akan keselamatan saat melahirkan,” ucapnya.
Tekhnik afirmasi positif merupakan salah satu tekhnik relaksasi yang dapat menangani masalah ketidaknyaman pada ibu hamil. Relaksasi afirmasi merupakan gabungan relaksasi nafas dalam dan pernyataan positif (afirmasi) (Prawirohardjo, 2009).
Fenomena di beberapa lahan praktek pelayanan kesehatan, tidak sedikit ibu bersalin yang berteriak-teriak dan merasa kebingungan menghadapi proses persalinan yang sedang dialaminya, dan umumnya para pelayan kesehatan lebih menganggap hal itu adalah lumrah dirasakan oleh setiap ibu bersalin (Sariati, 2016). Emosional ibu bersalin yang tidak terkontrol akan mempengaruhi kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Kecemasan merupakan perasaan subyektif yang dialami oleh individu. Reaksi psikososial ibu yang akan melahirkan, antara lain adalah perasaan kecemasan, ketakutan, dan meningkatnya sensitivitas nyeri.
Memberikan afirmasi positif pada diri sendiri akan menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Untuk itu teknik pengurangan rasa sakit sepanjang persalinan perlu dikuasai Bidan untuk lebih menekankan melahirkan dengan cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya dengan mudah (Aprilia, 2010). Afirmasi adalah kalimat positif lengkap yang disusun sesuia dengan keinginan kita (misalnya saat kita melakukan self hypnosis), bersifat spesifik dan mengandung harapan atau cita cita, afirmasi yang disampaikan tidak dalam kondisi hipnosis hanyalah bersifat informasi belaka.
Afirmasi dapat digunakan dalam beberapa cara, bisa di lafalkan/ dikatakan dengan suara keras, ditulis dalam jurnal/buku harian atau tertulis di kartu yang dapat dan mudah anda lihat disetiap tempat yang sering dilihat sehari-hari(di kaca rias, di pintu kamar, di meja kantor dll (Aprilia,2019)
Afirmasi adalah suatu bentuk penegasan terhadap diri sendiri terkait hal-hal yang bersifat positif.
Melalui kata-kata positif tersebut, nantinya otak secara tidak langsung akan terdoktrin sehingga sudut pandang diri kita sendiri juga akan berubah. Afirmasi dapat mengubah sudut pandang seseorang dalam menyikapi kehidupan dan lingkungan di sekitarnya. Alhasil, afirmasi pun akan membuat pikiran kita lebih positif.
Manfaat yang lain yaitu menumbuhkan kepercayaan diri, meningkatkan kesehatan tubuh, menjauhkan dari depresi, memberikan kenyamanan diri, danmembuat diri lebih bahagia. (sar humas)