Surabaya – Kaprodi Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Riyan Sisiawan Putra, S.E., M.SM mengelola keuangan yang baik ditengah pandemi covid-19.
Sebelum era pandemi saya yakin semua perusahaan sudah merencanakan perencanaan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Di mana mereka optimis dengan masa depan.
Namun di dalam bisnis ataupun di dalam sebuah kehidupan, kepastian itu tidaklah ada. “Karena itu perencanaan itu menjadi pupus ketika Covid-19 melanda negara-negara dunia yang menyebabkan perekonomian sebagian negara lumpuh tersebut,” ucap Riyan, Rabu (28/10).
Riyan menilai sebelumnya kondisi berjalan normal seperti biasa, akan tetapi semua itu berubah tatkala Covid-19 melanda dunia yang menyebabkan runtuh nya perekonomian. “Adanya pandemi ini mempengaruhi semuanya termasuk perekonomian,” ucapnya.
Segala hal dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan usahanya di antaranya adalah memPHK karyawanya untuk mengurangi angka kerugian. Karena perusahaan tetap haarus menjalankan kewajiban menggaji karyawan etapi produksi diharuskan berhenti sementara.
Di satu sisi ada perusahaan yang ingin mempertahankan karyawannya namun dengan cara mengurangi gaji dan masuk karyawan yang bergilir dikarenakan memang semua perusahaan mengalami penurunan dan masyarakat dalam hal daya beli juga mengalami penurunan karena memang pendapatan berkurang hal ini di dorong juga karena masyarakat berhati – hati dalam membelanjakan uangnya.
Melihat frnomena itu, kita harus bijak-bijaklah dalam mengatur keuangan agar tidak terjadi krisis keuangan pada diri kita masing-masing. Kebijakan yang mengharuskan kita untuk melakukan kegiatan ibadah, bekerja, belajar dari rumah pun harus kita lakukan demi mencegah penyebaran virus Covid-19 lebih luas.
Bagi sebagian orang yang belum/tidak terbiasa dengan melakukan kegiatan di rumah saja pun merasa aneh, karena mereka merasakan kesepian, kebosanan, dan merasa hidupnya tidak bahagia karena harus menerapkan social distancing. Dimana sebelumnya tidak ada budaya tersebut akhirnya berubah, masyarakat di tuntut untuk menyesuaikan keadaan dimana hal tersebut demi keselamatan dan kesehatan dari masyarakat itu sendiri, sedikit demi sedikit budaya tersebut dilakukan dengan baik oleh msyarakat dan melakukan aktifitas dengan budaya yang baru.
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk keuangan kita supaya tidak semakin memburuk/mengalami krisis keuangan dimasa Pendemi ini:
Biasakan untuk berhemat, karena kita tidak mengetahui kebutuhan apa yang akan terjadi dimasa yang akan dating.
Biasakan untuk menabung. Paling tidak dengan adanya tabungan kita ada simpanan ketika ada keperluan yang mendadak.
Tunda untuk melakukan Travelling/liburan (bagi yang suka traveling). Utamakan kebutuhan – kebutukan primer terlebih dahulu.
Gunakan uang untuk hal hal yang kita anggap penting/kita butuhkan. Biasakan untuk bersedekah, coba untuk membantu sesame supaya hidup kita juga bermanfaat bila kita memiliki kelebihan harta.
Gunakan uang secukupnya tidak perlu membeli barang-barang mewah terlebih dahulu. Ubah kebiasaan kita yang suka boros menjadi lebih hemat.
Itulah bebarapa pandangan dalam menyikapi keuangan di era pandemi virus Corona atau lebih dikenal dengan Covid-19. Tetap semangat, tidak boleh bersedih/insecure, dan jangan lupa untuk berhemat dan bijak dalam mengeluarkan keuangan agar tidak terjadi krisis keuangan terhadap diri kita. (sar humas)