Surabaya – Dosen Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep. menilai pentingnya peran tenaga kesehatan (nakes) terlebih tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting.
Nety menjelaskan tenaga perawat menjadi salah satu tenaga kesehatan sangat memegang peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat mulai dari rentang sehat sampai dengan sakit. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan perawat merupakan tulang punggung difasilitas pelayanan karena proporsi jumlahnya yang lebih banyak dibandingkan tenaga kesehatan lain.
“Pelayanan terhadap pasien secara terus menerus hingga 24 jam dan berkesinambungan serta termasuk salah satu yang berada di garda terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ucap Nety, Senin (24/8).
Nety menjelaskan tantangan terbesar dari tenaga kesehatan yaitu perawat yang selalu berada digarda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan selama masa Pandemi Covid-19. “Kita semua tahu bahwa pandemi Covid-19 ini yang berawal dari Wuhan – China telah menyebar di berbagai belahan dunia dan telah memakan banyak korban jiwa baik dari masyarakat sampai dengan tenaga kesehatan,” jelasnya.
Banyaknya korban jiwa dari perawat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi profesi yang selalu berada di garda terdepan pelayanan dalam menjalankan peran professional keperawatan. “Selain itu adanya beban psikologis dari beberapa masyarakat tentang stigma negatif perawat yang merawat pasien Covid-19,” ungkap Nety.
Nety menyebutkan banyak penolakan hingga diskriminasi saat pasien yang sembuh itu kembali ke tempat tinggalnya. Kondisi ini menjadi salah satu peran perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pasien khususnya. “Jadi kondisi ini perlu adanya edukasi pada masyarakat tersebut,” jelasnya.
Berman et all tahun 2016 menyebutkan bahwa peran perawat yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatan, komunikator, pendidik, advokat pasien, konsultan, pembaharu, pemimpin dan manager. Peran-peran tersebut sangat penting dan dibutuhkan terutama di saat pandemic covid-19 saat ini.
“Dengan memperhatikan keadaan kebtuha dasar mulai darinyang sederhana hingga yang kompleks menjadikan peran pemberi asuhan keperawatan bagi perawat,” ucap Nety.
Belum lagi resiko besar yang dihadapi oleh perawat pada saat melakukan perawatan, walaupun sudah ada standart pelayanan perawatan khusus pasien Covid-19. “Peran lainnya dari perawat sebagai komunikator, dimana di masa pandemi seperti saat ini,” ucapnya.
Dengan komunikasi yang lebih baik dari sebelumnya agar pesan yang akan disampaikan lebih efektif dan efisien. “Komunikasi yang baik ini diberikan kepada pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentunya,” jelasnya.
Peran komunikator yang baik juga diperlukan dalam melaksanakan peran educator. “Dimana pada masa pandemi, ada beberapa masyarakat yang percaya berita hoaks dibandingkan dengan petugas kesehatan,” ungkap Nety.
Nrty berharap dengan sedikit paparan tentang peran perawat, masyarakat bisa mengetahui bahwa menjadi perawat itu tugas berat apalagi di masa pandemi, tetapi bukan berarti kami menyerah menjadi seorang perawat. “Dengan bantuan semua orang Ini agar peran tersebut bisa optimal dengan kerjasama kita bersama sehingga bisa melewati pandemi ini sampai vaksin ditemukan,” ujarnya. (sar humas)