LSP Unusa Gelar Uji Kompetensi Profesi Program PSKK 2020

  • Dua Ratus Mahasiswa Dapat Gratis dari BNSP

SURABAYA – Sebanyak 200 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendapatkan kesempatan memperoleh sertifikat kompetensi secara gratis. Progrm sertifikat gratis tersebut diperoleh Unusa dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) lewat Program Pelaksanaan Sertifikat Kompetensi Kerja (PSKK) tahun 2020. Senin, 10 Agustus 2020 ini dimulai.

Panitia Sertifikasi Profesi program PSKK 2020, Ima Kurniastuti, S.T., M.T, sekaligus sebagai sekretaris LSP Unusa, tahun ini LSP Unusa akan menguji sebanyak 200 peserta ujian kompentensi. Acara ini akan berlangsung selama dua bulan, Agustus sampai akhir September.

“Jadi beberapa program studi (Prodi) seperti D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), dan Koperasi yang akan melakukan uji kompetansi,” beber Ima, Senin (10/8).

Pada Senin ini, sebanyak sepuluh orang dari prodi D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan yang menjalani uji kompetensi. “Kami lakukan pembatasan karena memang mematuhi protokol kesehatan yang harus dilakukan di tengah pandemi ini,” jelas Ima.

Dua ratus mahasiswa itu tersebar untuk tujuh skema yang ada di LSP Unusa. Mereka akan mengikuti uji kompetensi, sesuai prodi masing-masing yang telah dijadwalkan secara ketat, tidak hanya pada pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan,mengenakan masker, melengkapi diri dengan hand sanitezer, tapi juga fasce shiled dan surat rapid tes bagi mahasiswa yang karena libur berada di luar kota.

Uji kompetensi ini setiap tahunnya dilakukan LSP Unusa, namun tahun ini sedikit berbeda dengan menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kami tidak bisa langsung mendatangkan peserta banyak karena memang pandemi virus corona yang membuat kami membatasi orang yang masuk ikut ujian,” ucapnya.

Dimana peserta dipanggil satu persatu terlebih dahulu untuk ikut dalam uji kompetensi. “Jadi kami sudah mengatur jamnya agar tidak ada kerumunan orang untuk datang ke tempat uji kompetensi (TUK),” jelas Ima. (sar humas)