Surabaya – Diskusi online tentang amani birth sebagai alternatif pendampingan persalinan selama pandemi Covid-19 yang digelar Himpunan Mahasiswa (Hima) Wirdhan Prodi Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendapat respon positif dari peserta.
Pembina Hima Wirdhan Unusa Esty Puji Rahayu, SST., M.Kes menjelaskan bahwa banyak pertanyaan dari perserta yang baru mengetahui metode pendampingan amani birth. Dengan respon bagus ini membuat Hima Wirdhan cukup puas dengan diskusi online yang digelar Sabtu (30/5) lalu tersebut.
“Yang pasti mahasiswa bisa memahami bagaimana peran dari amani birth dari pakarnya langsung yang sudah terjun dibidang tersebut,” ucap Esty, Minggu (31/5).
Annisa selaku pemateri menjelaskan bahwa pendampingan persalinan dengan amani birth sangat diperlukan ditengah pandemi seperti saat ini. “Ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil yang ingin mempersiapkan persalinannya dengan baik dengan cara ibu tidak perlu terburu buru datang ke rumah sakit karena selama proses menjelang persalinan sudah didampingi oleh doula amani” jelas Annisa, SST., M.Kes yang merupakan midwivery lecture, Amani Birth doula, spinning babies, Singapore trainee, babywearing enthusiast, konselor laktasi.
Dalam diskusi online juga membahas tentang doula yang memiliki peranan untuk mendukung kepentingan Ibu dari segi non medis seperti membantu relaksasi, mengingatkan untuk bernafas, melakukan aneka teknik untuk menyamankan persalinan serta lainnya. Tidak ada standar baku mengenai apa yang dilakukan Doula, tapi prinsipnya adalah melakukan peran apapun untuk mendukung Ibu dan segi fisik dan mental.
“Dari sini mahasiswa maupun peserta cukup memahami dan mengerti penjelasan dari nara sumber ini,” ucap Esty.
Dalam diskusi online ini ada sekitar 400 peserta yang ikut dalam diskusi lewat media sosial Intagram. “Jadi jumlah ini bertambah karena banyak yang menonton siaran ulangnya di Intagram @HimaWirdhan_unusa yang sudah tersimpan,” ucap Esty.
Peserta diskusi online ini tidak hanya mahasiswa Unusa, namun dari universitas lain, tenaga kesehatan, bahkan ibu yang tengah hamil. “Mereka juga memerlukan pengetahuan terkait amani birth yang cukup baru ini,” jelas Esty.
Esty menambahkan bahwa banyak peserta yang ingin memahami peran amani birth hingga doula secara detail. “Banyak yang ingin mengerti peran keduanya secara detail ke nara sumber sehingga cukup banyak pertanyaan dari peserta saat sesi diskusi kemarin” ucapnya. (sar humas)