Surabaya – Perlu adanya suport dari masyarakat kepada penderita virus corona. Bentuk dukungan itu dengan tidak membully atau bahkan menjauhi orangnya lantaran terjangkit virus corona.
Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Siaga Covid-19 dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dr. M Fifin Kombih menjelaskan dengan dukungan dari masyarakat sekitar menjadi dorongan tersendiri bagi pasien untuk bisa semangat menghadapi virus corona. Kondisi ini jangan sampai masyarakat menjahui seseorang yang terjangkit virus corona. “Virus corona ini juga bukan aib yang harus dijauhi, lebih baik pasien ini diberikan suport untuk bisa cepat sembuh,” bebernya, Minggu (5/4).
Bentuk suport tidak dengan cara memeluk atau berjabatan tangan. Namun dengan tidak menjahui orangnya. “Tetapi tetap jaga jarak, dan salin mendoakan agar cepet sembuh jangan dibully,” ucap Fifin.
Banyaknya bullyan serta masyarakat memilih menhindar serta menjauh dari korban virus corona ini membuat pasien ini akan tertutup. “Yang dampaknya pasien ini tidak mau mengaku jika mengalami dampak virus corona ini,” ungkap Fifin.
Fifin menambahkan jika di Korea Selatan pandemik virus corona ini menjangkiti setiap warganya. Namun perlahan kondisi ini sudah berangsur membaik lantaran menerapkan sistem keterbukaan. “Jadi warga yang berpotensi tertular virus ini langsung diperiksakan serta warganya tidak malu untuk mengakui jika dirinya mengalami gejala virus corona,” jelasnya.
Di Indonesia sendiri, keterbatasan alat untuk memeriksa virus corona tersebut yang dirasa masih kurang. Ditambah ketidak tahuan prosedur penanganan virus ini. “Bullyan terhadap pasien virus ini juga yang menjadikan penanganan virus corona agak terhambat,” beber Fifin.
Di Unusa sendiri, Fifin menceritakan terus memantau kesehatan karyawan atau mahasiswanya. Dengan adanya Satgas Siaga Covid-19 Unusa adalah bentuk suport kepada pasien yang terkena gejala virus. “Kami tidak segan untuk menelpon langsung jika ada laporan karyawan ini mengalami gejala sakit,” bebernya.
Fifin berharap masyarakat untuk sama sama memberikan suport kepada pasien virus corona. “Ini agar cepat teratasi dan masyarakat yang terjangkit untuk bisa terbuka kepada dokter yang menangani virus tersebut,” jelas pria berusia 35 tahun ini. (sar humas)