Rektor Unusa Resmikan GENUS, Gencarkan Program Internasionalisasi

Surabaya – Tak ingin jadi jago kandang, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggencarkan kegiatan internasionalnya. Kehadiran Global Engagement Nahdlatul Ulama of Surabaya (GENUS) bakal meningkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi internasional.

GENUS yang merupakan wadah untuk mengelola dan mengkoordinasikan semua kegiatan internasionalisasi Unusa, telah diresmikan oleh Rektor Unusa Prof. Dr. Ir Achmad Jazidie, MEng., di Auditorium Tower Unusa, lantai 9, Kampus B, Jemursari, pada Jumat (22/11).

“Melalui GENUS diharapkan Unusa ke depan bisa memainkan peran lebih aktif untuk program-program internasional. Apalagi sejak dua tahun terkahir, frekuensi kegiatan Unusa dengan PT internasional mulai meningkat,” kata Rektor Unusa.

Menurut Rektor, dalam waktu dekat, beberapa  dosen Unusa mendapat undangan untuk memberikan kuliah selama satu bulan atau dua bulan, di beberapa perguruan tinggi Malaysia. Yakni Universiti Malaysia Kelantan dan Universiti Malaysia Sabah.

Begitu pula sebaliknya, beberapa pengajar (lectur) mereka akan mengajar di Unusa. Semuanya merupakan bagian dari kerjasama staf exchange.

Tak hanya dosen, para mahasiswa Unusa juga sudah mengikuti program SEA-Teacher yang digelar SEAMEO. Program yang memberi kesempatan buat mahasiswa untuk mengajar dan belajar di luar negeri, khususnya di negera-negara kawasan Asia Tenggara.

Guna mengakselerasi internasionalisasi, Unusa menerapkan English Day di setiap hari Selasa dan berlaku untuk seluruh sivitas akademika.

Menurut Direktur GENUS Wiwik Afridah, English Day diharapkan bisa menggairahkan dan membangkitkan rasa percaya diri seluruh sivitas dalam menggunakan Bahasa Inggris.

“Diharapkan bakal meningkatkan kecakapan mahasiswa dan juga dosen dalam berbahasa internasional, sehingga mereka lebih siap berkontribusi di level ASEAN dan bahkan internasional,” kata Wiwik yang juga Kaprodi S1 Kesehatan Masyarakat.

Menurut Wiwik, Genus juga diikhtiarkan agar Unusa lebih siap menghadapi penilaian perguruan tinggi. Sebab sejak 2017, penilaian perguruan tinggi tidak hanya dari kegiatan akademik di luar negeri, tapi juga kerja sama internasional dengan perguruan tinggi.

Syukurlah, Unusa sudah mengimplementasikannya melalui kerjasama SEAMEO dalam bentuk pertukaran guru di tingkat ASEAN. Unusa mulai mengikuti program SEA teacher batch VII tahun 2018 dan batch VIII tahun 2019.

“Puncaknya periode tahun 2022-2026, Unusa sudah go international. Bahkan pada tahun 2026, targetnya Unusa sudah kokoh dan bisa mempersembahkan kepada NU sebagai tahun emas,” katanya.(hap/Humas Unusa)