Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melaunching Global Engagement Nahdlatul Ulama of Surabaya (GENUS) pada hari ini (Jumat, 22/11) di Auditorium Tower Unusa, lantai 9, Kampus B, Jemursari. GENUS merupakan wadah yang mengelola dan mengkoordinasikan semua kegiatan internasionalisasi di Unusa.
Wakil Rektor I Unusa Prof Kacung Marijan Drs MA PhD mengatakan GENUS merupakan institusi Unusa yang akan menjadi frontline untuk kerja sama internasional. “Unusa tak ingin hanya jago kandang saja. Ke depannya kita ingin membangun kerja sama networking dengan beberapa universitas yang bagus di luar negeri. Dan sejak tahun lalu kita sudah melakukannya dengan beberapa universitas di LN. Keberadaan GENUS ini, kita harapkan kerja sama semakin bagus dan erat,” kata Prof Kacung.
Prof Kacung berharap apa yang dilaksanakan bukan sekadar MoU saja, namun sebuah kerja sama yang riil untuk dilaksanakan sehari-hari. Seperti pertukaran dosen atau mahasiswa, kerja sama dalam penelitian atau pun publikasi. Kerja sama yang sudah dirintis di antaranya dengan negara Taiwan, Malaysia, Philipina, Australia, dan rencananya dengan China.
“Setelah masuk dalam 100 besar universitas di Indonesia, Unusa ingin menjadi salah satu universitas penting di tingkat Asean. Dan itu tentu membutuhkan waktu untuk merealisasikan target di tahun 2026 berada di kelas level Asean,” kata Prof Kacung.
Direktur GENUS Wiwik Afridah SKM Mkes mengatakan sejak terbentuk tahun lalu, GENUS baru dilaunching pada 22 November 2019. Agenda tersebut sekaligus penetapan sebagai English Day.
“Dengan resmi dilaunching, GENUS diharapkan bisa meningkatkan gairah internasionalisasi di level perguruan tinggi. Suasana internasionalisasi di Unusa bakal semakin baik,” katanya.
Wiwik yang juga Kaprodi S1 Kesmas mengatakan setiap universitas harus memiliki Kantor Urusan Internasional (KUI). Keberadaan KUI untuk membantu mahasiswa asing yang akan sekolah di kampus kita. Atau sebaliknya dosen dan mahasiswa kita bisa menuntut ilmu ke LN, bisa dalam bentuk pertukaran pelajar, workshop atau short course (kursus singkat).
“Sejak 2017 penilaian perguruan tingga tidak hanya dinilai dari kegiatan akademik yang semata hanya dilakukan di LN tapi sekaligus kerja sama internasional PT,” katanya.
Selama ini kegiatan yang sudah dilakukan antara lain implementasi kerja sama dengan SEAMEO dalam bentuk sea teacher. Unusa mulai mengikuti program sea teacher batch 7 tahun lalu dan batch 8 tahun ini.
“Alhamdulillah mahasiswa Unusa prodi S1 PGSD meraih prestasi The Best Blog of 8th batch sea teacher pada Oktber 2019,” kata Wiwik.
Ia mengatakan setiap tahun program sea teacher mengirimkan mahasiswa dari FKIP Unusa. Kehadiran GENUS diharapkan semakin banyak kegiatan bersifat internasionalisasi, selain program sea teacher.
“Rencana strategis yang dimiliki Unusa bahwa di periode tahun kedua setidakya Unusa dikenal di tingkat asean. Nanti periode ketiga Unusa dikenal di level internasional. Harapannya kita sudah siap untuk itu,” katanya.
Tiap PT memilki rencana strategis lima tahunan. Unusa yang lahir sejak 2013 hingga 2018 bisa disebut sebagai jago kandang. Periode berikutnya 2018-2022 Unusa mulai melaksanakan kegiatan internasionalisasi. Periode kedua ini Unusa mulai keluar halaman dengan menjalin kerja sama internasional di kalangan negara Asean.
“ Tahun 2022 hingga 2026 Unusa siap go internasional. Nah pada tahun 2026 Unusa bisa kokoh dan mempersembahkan kepada NU sebagai tahun emas. Artinya Unusa siap menyongsong dunia,” katanya.
Kerjasama yang sudah dilakukan GENUS yakni kerja sama dengan negara lain seperti Australia, Philipina, Malaysia. “Saat ini delegasi Unusa atas nama Prodi K3 dan Fakultas Kesehatan berkunjung ke universitas Malaysia untuk menindaklanjuti kerjasama student exchange yang sudah diinisiasi. Sedangkan dua dosen Unusa juga sedang dikirim ke Taiwan untuk mengikuti program kerja sama,” pungkasnya. (hap/Humas Unusa)