Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meresmikan Center of Humane Entrepreneur Development. Peresmian yang menandai Unusa sebagai kampus yang mengembangkan kewirausahaan yang memiliki dampak sosial tersebut dihadiri oleh Presiden International Council for Small Business (ICSB) dari Mesir, Ahmed Mohamed Osman dan penggagas Human Entrepreneurship, Prof Ki-Chan Kim dari Korea, Kamis (22/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Hermawan Kartajaya, Chairman ICSB Indonesia, Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh, dan beberapa bupati serta rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Jatim.
Selain menyaksikan peresmian Center of Humane Entrepreneur Development, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga menandatangani peresmian One Pesantren One Product (OPOP) Training Center yang berada di Kampus Unusa. Gubernur berharap Unusa menadi kampus yang mampu ikut di dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Jatim. Melalui dua fasilitas yang telah diresmikan itu, Gubernur berharap sumbangsih Kampus Unusa terhadap warga NU di Jatim makin dirasakan. “Sesuai namanya yang mengusung nama besar NU, keberadaan kampus Unusa diharapkan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdliyin,” kata Gubernur.
Center of Humane Entrepreneur Development merupakan sebuah konsep kewirausahaan yang dikembangkan oleh Prof Ki-Chan Kim dari Korea bersama Tim Indonesia yang diketuai Jacky Mussry, Dekan MarkPlus Institute.
Kim membagi definisi kewirausahaan ke dalam tiga kategori. Pertama, entrepreneurship 1.0, yaitu pengusaha yang bekerja untuk dirinya sendiri demi mencari nafkah pribadi; Kedua, entrepreneurship 2.0, adalah pengusaha yang bekerja untuk sebuah organisasi; dan ketiga, entrepreneurship 3.0 yang bekerja untuk masyarakat dan kemanusiaan.
Peresmian Center of Humane Entreprenur Development menunjukan bahwa Unusa serius dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi yang memiliki dampak sosial. “Sejalan dengan pelaksaaan entrepreneur plus (Enplus) yang telah memasuki tahun keempat, Unusa terus berkomotmen mengembangkan ke arah yang lebih memberikan dampak dan kemanfaatan kepada masyarakat,” kata Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie.
Enplus merupakan nama kegiatan mahasiswa di Unusa yang tidak hanya mendorong jiwa kewirausahaan semata, tapi memumbuhkan jiwa wirausahawan yang memiliki nilai-nilai jiwa keabadian yang secara eksplisit disertai nilai-nilai keislaman. “Bagi Unusa tidak cukup entrepreneur dalam pengertian yang lazim. Wirausahawan yang mulia adalah wirausahawan yang sadar bahwa sebagian keuntungan yang didapat dari usahanya merupakan hak orang lain. Sehingga bila nanti berusaha dan mendapatkan keuntungan, maka disadari dari awal bahwa sebagian dari keuntungan itu ada hak orang lain,” kata Rektor.
Peresmian ini juga, kata Rektor untuk memberikan kekuatan tambahan bagi Unusa dalam menjalankan program Pemprop Jatim dalam One Pesantren One Product (OPOP) yang telah dicanangkan gubernur bersama beberapa kepala dinas di Jatim. “Sungguh sebuah kehormatan bagi Unusa dipercaya dalam mengembangkan salah satu fasilitas untuk bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat utamanya di Jatim,” katanya.
Rektor berharap dengan peresmian dua fasilitas ini, diharapkan dapat memicu semangat kewirausahaan mahasiswa Unusa dan melengkapi kegiatan Enplus yang sudah ada. (hap/Humas Unusa)