Prodi Analis Kesehatan Unusa Miliki 5 Laboratorium Mandiri

 Surabaya – Program studi (prodi) D4 Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadi salah satu prodi yang banyak diincar mahasiswa baru (maba). Saat ini prodi tersebut sedang persiapan meraih akreditasi unggul (A) di tahun 2021.

“Target Unusa mampu meraih akreditasi A di 2021. Untuk mendukung target tersebut beberapa prodi harus ada yang sudah berakreditasi A. Dan yang ditargetkan meraih akreditasi A, di antaranya, D4 Analis Kesehatan, S1 Kesehatan Masyarakat, dan S1 Keperawatan,” kata Ketua Prodi D4 Analis Kesehatan Unusa, Thomas Sumarsono, S.Si., M.Si.

Tingginya minat maba terhadap prodi ini karena kualitas SDM pengajar, kelengkapan sarana dan prasarana (laboratorium, ruang kuliah, laboratorium komputer), serta dukungan kerja sama rumah sakit mitra Unusa. Bahkan Unusa memiliki tiga rumah sakit sendiri dibawah satu naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yakni RSI Jemursari Surabaya, RSI A Yani Surabaya dan RSIA Nyi Ageng Pinatih Gresik.

Thomas mengatakan keberadaan rumah sakit tersebut sebagai tempat mahasiswa praktik dan penelitian. Begitu juga dengan beberapa rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan Unusa, seperti RS Dr. Soetomo, RS Haji, RSAL, RS Koesma Tuban dan rumah sakit lain. Pengalaman praktik di lapangan tersebut untuk mendukung berbagai materi dan teori yang sudah diajarkan para dosen di kampus, serta meningkatkan soft skill mahasiswa.

“Prof. Dr. Suprapto Ma’at Apt, MS., yang dikenal sebagai penemu imunostimulator dari tanaman lokal merupakan pengajar di Prodi Analis Kesehatan Unusa. Selain itu juga ada dua dosen berpendidikan Doktor, yakni Dr. Rahayu Anggraini, pemilik Klinika sebuah klinik laboratorium di Surabaya, serta Maharani Pertiwi Koentjoro S.Si., M. Biotech., Ph.D, pakar biologi molekuler, alumni Gifu University Jepang. Pengajar lain yang sedang menempuh S3 adalah Gilang Nugraha S.Si, M.Si., pakar hematologi yang juga penulis Buku Panduan Pemeriksaan Hematologi; Buku Panduan Pemeriksaan Klinik; dan Buku Analisis Lipid,” kata Thomas.

Untuk menunjang proses belajar mengajar, prodi Analis Kesehatan Unusa telah memiliki 5 laboratorium (lab) sendiri, antara lain Lab. Hematologi, Lab. Kimia Kesehatan, Lab. Mikrobiologi, Lab. Biologi Molekuler, serta Lab. Kimia Klinik dan Imunoserologi.

“Saat ini Unusa sedang mengembangkan Pusat Biomedik Molekuler. Laboratorium ini nantinya digunakan untuk penelitian para mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum,” kata Maharani.

Persiapan laboratorium tersebut sebagai upaya meningkatkan mutu riset di Unusa; mendorong kolaborasi multidisiplin dan interaksi mitra peneliti; meningkatkan mutu pemeriksaan yang digunakan dalam manajemen pasien; serta meningkatkan kerja sama riset peneliti dan industri baik di tingkat nasional maupun internasional. (hap/Humas Unusa)