Surabaya – Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (Unusa) terus berinovasi dalam teknologi dan aplikasi data . Kali ini Unusa bekerja sama dengan Cybertrend Data Academy yang berada dibawah naungan PT Cybertrend Intrabuana, dan Indosat Ooredoo, me-launching Mobil Data Cerdas dan menandatangani MoU terkait dengan pengumpulan dan pemanfaatan data Mobil Data Cerdas. Kegiatan tersebut dilakukan Kamis (15/8) siang di Kafe Fastron, Kampus B, Jl. Jemursari, Surabaya.
Bersamaan dengan penandatanganan MoU tersebut digelar seminar tentang Aplikasi Data Science 4.0 dalam Ranah Pendidikan Modern, manghadirkan tiga pembicara, masing-masing Nadia Alatas, Founder PT Cybertrend Intrabuana, Afiff Bahalwan Direktur PT Cybertrend Intrabuana, dan Luthfy Ardiansyah CTO PT Cybertrend Intrabuana.
Selain seminar, diluncurkan pula Mobil Data Cerdas sumbangan dari PT Indosat yang akan digunakan untuk menghimpun beberapa data penting secara real time. Mobil ini dilengkapi dengan sensor-sensor untuk merekam semua data dari lingkungan sekitar seperti kualitas udara, kondisi jalan dan lalu lintas, yang kemudian akan diolah menjadi informasi yang lebih bermanfaat seperti lokasi jalan rusak dan berlubang untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum; polusi udara dilokasi tertentu pada jam tertentu dapat digunakan untuk membantu dinas lingkungan hidup; kondisi lingkungan sekitar pada lokasi dan jam tertentu untuk membantu Satpol PP dan Kepolisian; kepadatan kendaraan berikut penyebab kemacetan pada lokasi dan jam tertentu (membantu kepolisian); serta masih banyak informasi penting lainnya yang pastinya membantu mewujudkan kota atau propinsi lebih smart.
MoU yang ditandatangani oleh Rektor Prof Dr Ir Achmad Jazidie itu meliputi sertifikasi dan pemberian training mahasiswa Unusa dalam pengolahan data serta kerja sama pengembangan mobil data cerdas. Agenda yang terakhir adalah kompetisi ‘Unusa Data Analytics Hachathon’ dengan tema Made Quality Data for Quality Data yang diperuntukan kalangan umum.
“Unusa berkomitmen untuk ikut dalam perkembangan industri 4.0, dimana data menjadi ujung tombak dalam berbagai bentuk pengambil keputusan, big data analytics, internet of thing, antara lain menjadi syarat wajib didalam memasuki industri 4.0. Nah Unusa ikut didalamnya, terutama terkait dengan data-data kesehatan dan lingkungan yang makin dibutuhkan,” kata Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie.
Dekan Fakultas Teknik Unusa, Dr Istas Pratomo MT, menjelaskan, selain menghimpun data, masih banyak informasi penting lain yang bisa membantu mewujudkan kota maupun pemerintah daerah lainnya agar menjadi kawasan yang lebih smart. “Unusa menjadi yang pertama memanfaatkan mobil data cerdas untuk membantu permasalahan pemeritah daerah ,” kata Istas.
Istas menjelaskan, ide pembuatan mobil data cerdas tersebut berawal dari pemanfatan teknologi 5G (teknologi yang bergerak) yang ditawarkan operator selular. Oleh Tim UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Cyber Unusa, teknlogi 5G kemudian diterapkan untuk pengambilan data lingkungan pada sebuah unit yang bergerak, yakni mobil ataupun drone. Ini dilakukan karena pola pengambilan data yang ada saat ini terbatas pada unit yang statis atau tidak bergerak, pada sudut-sudut tertentu di kawasan kota.
“Melalui mobil ini data diambil sambal bergerak. Mobil data cerdas ini dilengkapi berbagai sensor dan dipasang sebuah simcard 4G Indosat untuk mengirim data sensor ke server cloud pengolah data milik cybertren data academy yang digunakan oleh mahsiswa Unusa tim data science untuk diolah. Sensor yang terpasang akan merekam dan mengambil berbagai data mulai dari temperatur, kelembaban udara, kadar CO, CO2, O3, PM10, SO2, NO2, GPS, data image melalui kamera dan juga koordinat lokasi melalui GPS secara real time. “Data yang diperoleh akan dikirim oleh simcard ke cloud data. Big data dari cloud yang masih mentah ini kemudian dikirim ke Cybertrend Data Academy untuk mengolah data menjadi sebuah informasi baru. Informasi inilah yang bisa bermanfaat dan membantu solusi bagi permasalahan pemerintah daerah ,” kata Istas.
Berdasarkan data tersebut, kata Istas menambahkan, kemudian bisa dibuatkan sebuah mapping (pemetaan) kualitas udara, kepadatan kendaraan, kemacetan, kondisi jalan dan kondisi lingkungan sekitar dari sebuah kawasan secara detail. Dengan begitu bisa menjadi sebuah informasi yang menyeluruh tentang sebuah kawasan. Dibanding dengan teknologi mobil street view, sensor yang digunakan pada mobil data cerdas ini akan mengambil data lebih banyak lagi.
“Ke depan. Prototipe mobil data cerdas ini bisa dipasang di mobil patrol polisi, Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk membantu petugas dalam merekam informasi sekitar yang sebelumnya hanya menggunakan indera penglihatan dari petugas patrol yang banyak memiliki keterbatasan jika dibandingkan sensor-sensor yang dipasang di mobil data cerdas,” katanya.
Sementara Nadia Alatas, Founder PT Cybertrend Intrabuana menjelaskan, data yang mobile menjadi lebih valid dan akurat. Hal ini karena mobil data cerdas bisa melakukan pengambilan data yang tidak bisa dilakukan oleh manusia secara terus menerus dan konsisten. “Dari pengolahan data nanti bisa di ketahui, misalnya sebuah kawasan sekolah mengapa tingkat polusinya justru tinggi. Bisa jadi polusi tersebut tidak dari kendaraan bermotor, tapi dari asap pabrik di kawasan tersebut. Dari perekaman kamera bisa diketahui apakah ada areal ruang terbuka atau tidak, sehingga bisa segera dicarikan solusi untuk penamanan pohon hijau, dan seterusnya. Begitu pula dari sensor getaran, akan diketahui kondisi jalan, apakah datar atau berlubang,” papar Nadia. (hap/Humas Unusa)