SURABAYA – Peringatan Hari Down Syndrom Sedunia yang jatuh tiap tanggal 21 Maret, ikut diperingati oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Keikutsertaan ini bagian dari membangun kepedulian dan rasa empati bagi civitas akademika Unusa.
Kegiatan yang dinisiasi oleh BEM Fakultas Kedokteran dan BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) digelar di Royal Plasa Surabaya, Sabtu (16/3) siang.
Rektor Unusa, Achmad Jazidie menjelaskan, keikutsertaan Unusa dalam memperingati hari down syndrome sedunia ini, selain bagian dari membangun kepedulian dan kesadaran juga empati civitas akademika, juga karena hingga kini masih banyak terjadi kesalahpahaman terhadap penyandang down syndrome. Masyarakat seringkali memberikan stigma dan penyebutan yang kurang pas.
“Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui seperti apa anak down syndrome itu, dan mengajak orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus untuk tidak malu dan bisa mengetahui bahwa anak tersebut benar-benar mampu berbuat seperti anak normal lainnya. Mereka bukan penderita, karena mereka tidak menderita,” pungkasnya. (Humas Unusa)