Pencapaian Healthy Cities Butuh Dukungan Dari Masyarakat

Surabaya – Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) selenggarakan kuliah pakar Healthy Citizen pada jum’at (07/12) di kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Acara yang dikawal langsung oleh wakil dekan fakultas kesehatan Firdaus, M.Kes, dan ketua program studi gizi Wiwik Afridah, M.Kes, ini menghadirkan Sudarmaji, M.Kes sebagai pembicara.

Dalam sambutannya Firdaus, M.Kes menjelaskan bahwa acara ini dilaksanakan karena kebutuhan akan kota yang sehat di kota besar sangat mendesak. Selain itu sebagai intelektual muda kesehatan masyarakat, wajib hukumnya untuk mengetahui apa saja kreteria kota sehat. “Kalau didalam islam  kebersihan adalah sebagian dari iman, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjaga kebersihan,” katanya menjelaskan. “Lain dari pada itu, karena kebutuhan lingkungan sehat di kota metropolitan sangatlah mendesak, maka kita sebagai intelektual muda harus tau, bagaimana menciptakan dan menjaga lingkungan kota kita agar tetap sehat,” imbuhnya.

Kriteria kota sehat bukan hanya terletak pada kondisi lingkungan yang asri dan bebas polusi. Namun masyarakatnya juga memiliki sumbangsih besar dalam penentuan taraf kota sehat. Tentu hal ini tak akan bisa terlaksana tanpa bantuan dari pelbagai pihak, termasuk masyarakat. Sejalan dengan Sudarmaji, M.Kes saat mengungkapkan tentang kualifikasi kota sehat. Ia menuturkan jika kota sehat juga harus memiliki masyarakat yang sehat.

“Kota sehat juga amat dipengaruhi dengan penduduk yang sehat,” ungkapnya saat menjelaskan materi. “Salah satu indikator yang sehat ialah yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani, tentu hal ini tidak terlepas dari porsi lingkungan yang mendukung,” katanya menambahkan. Terlepas dari agama, kesehatan lingkungan baik secara sosial maupun teritorial juga berperan aktif dalam menciptakan keseimbangan. Sehingga kota sehat bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai. (rere/humas)