Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendapat hibah dari DFAT (Departement of Foreign Affairs and Trade) yang merupakan hasil kerjasama pemerintah Australia dengan Kemendikbud Republik Indonesia.
Melalui program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Unusa menggagas ‘Bengkel Literasi Numerasi’ di Pasuruan dengan melibatkan 16 Sekolah Dasar di Kecamatan Lekok.
Bengkel Literasi Numerasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar yang difokuskan pada kemampuan literasi dengan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematik Realistik Indonesia).
Tim ahli pembentuk Bengkel Literasi Numerasi, Prof. Siti Maghfirotun Amin menjelaskan, dibentuknya program itu karena matematika dianggap sebagai momok menakutkan bagi para siswa saat belajar. Apalagi selama ini pembelajaran matematika dijauhkan dari kehidupan sehari-hari dan hanya dipahami dengan angka-angka yang sukit dipahami.
“Melalui bengkel ini, pembelajaran matematika lebih konstekstual dan realistik. Sehingga siswa tertarik dan mengerti bahwa matematika penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya soal hitung-hitungan saja, tapi juga soal logika,” tutur Amin ketika jumpa pers pada Jumat, 12 Oktober 2018 di Unusa.
Melihat hal itu, Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang telah diterima oleh Unusa. “Ini merupakan pengalaman pertama bagi Unusa untuk menjalankan program hibah yang didanai pihak luar negeri. Karena itu kesempatan ini akan kami jadikan pembelajaran berharga untuk kami jalankan sebaik-baiknya,” ucap Jazidie.
Seperti diketahui, Program INOVASI merupakan program kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Australia yang fokus pada tiga bidang yakni literasi, numerasi, dan pendidikan inklusi. Selain ketiga bidang itu, leadership juga dikembangkan dalam program INOVASI ini. (amm)