Unusa Bersholawat Puncaki Rangkaian Acara Dies Natalis

SURABAYA:

Memuncaki peringatan Dies Natalis ke-4, Universitas Nahlatul Ulama Surabaya (Unusa), Senin (12/6) sore, menggelar acara Unusa Bersholawat yang dirangkai dengan peringatan Nuzulul Qur’an dan santunan anak yatim.

Sekitar seribu lebih jamaah berseragam serba putih, yang terdiri dari sivitas akademika Unusa ikut hadir dalam acara tersebut. Selain jajaran pimpinan Unusa hadir juga Habib Anis Syahab yang memimpin kegiatan Unusa Bersholawat serta jajaran pimpinan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya.

Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng., dalam sambutannya menyatakan, tradisi dipuncak peringatan Dies Natalis dengan menggelar acara bersholawat ini adalah aktivitas yang mencerminkan ungkapan rasa syukur terhadap apa yang sudah dicapai Unusa sekaligus permohonan untuk bisa mencapai keinginan yang lebih baik di masa mendatang.

“Keinginan yang terdekat bagi institusi ini adalah proses reakreditasi terhadap beberapa program studi agar berjalan lancar dan memperoleh nilai maksimal. Kita berharap ada peningkatan akreditasi pada beberapa program studi, dan upaya perbaikan-perbaikan untuk memperoleh nilai terbaik telah kita lakukan, kini kita tambah lagi dengan panjatan doa melalui kegiatan bersholawat sekaligus menyantuni anak yatim,” katanya.

Rektor berharap kegiatan-kegiatan positif seperti Unusa Bersholawat ini dapat terus dipertahankan dengan terus menerus melakukan perbaikan sekaligus menambah aktivitas serupa lebih banyak lagi. “Kita berharap melalui kegiatan semacam ini akan menambah rasa kehambaan kita sebagai makhluk yang lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan dari Allah SWT,” katanya.

Diungkapkan Rektor, Unusa akan melakukan reakreditasi, jika sebelum menjadi Universitas (STIKES, Red) telah memperoleh akreditasi institusi A, saat ini, dalam bentuk Universitas, akan diusahakan mendapatkan akreditas A, atau B. “Semoga usaha dan kerja keras tim akreditas internal dapat membuahkan hasil yang maksimal dan memuaskan,” katanya.

Sementara Mochammad Ikhwan, M.Pd.I sebagai penceramah dalam serangkaian kegiatan Unusa Bersholawat ini menjelaskan, kunci dari segala permasalahan adalah kita harus taat kepada-Nya dan Allah yang akan menuntun langkah kita. Ingat semua persoalan hidup itu segera ingat kepada Allah. Allah lagi, Allah terus.

“Saat ingat segala persoalan hidup, maka bersegaralah untuk bertaubat, ingat segala dosa yang telah kita lakukan, dan berserah diri pada-Nya. Karena yang menjadi sumber kebahagiaan adalah dengan selalu ingat kepada-Nya,” tuturnya disela-sela memberikan ceramah singkat sebelum buka puasa.

Tidak ada satu masalah yang tidak ada solusinya, katanya. Jangan pernah menyalahkan orang lain bahkan mencari kambing hitam atas apa yang menimpa diri kita. Bersyukur dan bersyukur. Namun, pada kenyataannya banyak manusia yang seringkali terjebak dan fokus atas hal yang tidak enak yang dialaminya. Kepahitan yang kita alami tidaklah sebanding dengan karunia yang telah Allah berikan pada kita. Perbanyak bersyukur dan jangan berbuat dzalim.

“Jangan terlalu sering memikirkan kapan ujian kita akan segera berakhir, yang perlu kita lakukan adalah melakukan pembersihan diri dengan bertaubat, ridho atas ketetapan-Nya, dan tidak bersu’udzhon kepada Allah, serta sempurnakan ikhtiar kita dengan terus memperbaiki ibadah dan amalan-amalan baik lainnya,” tuturnya. (Humas Unusa)