Unusa Kukuhkan Seribu Lebih Mahasiswa Baru

REKTOR-UNUSA-1

 

 

 

 

 

 

Surabaya

Seribu lebih mahasiswa Mahasiswa Baru (MABA) tahun pelajaran 2016-2017 dikukuhkan sebagai mahasiswa Universitas Nadlatul Ulama Surabaya (Unusa). Pengukuhan dalam rapat senat terbuka ini digelar di Gedung ICBC Square Ballroom Jl. Basuki Rahmat Surabaya, Sabtu (3/9).

Selain dihadiri pimpinan dan seluruh civitas akademik Unusa, turut hadir pula Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian RisetTeknologi dan Pendidikan Tinggi,  Prof. dr Ali Ghufron Mukti, Ketua Yayasan RSI Surabaya, Prof Dr Mohammad Nuh, Pimpinan Pondok Pesantren dan Kepala Sekolah Mitra Unusa, Dewan Pembina, pengawas dan pengurus Yayasan RS Islam Surabaya, Direksi RS Islam Surabaya dan RS Islam Jemursari, Tamu Undangan, Anggota Senat Unusa.

Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, mengatakan, Unusa bertekat untuk menjadi Lembaga Dikti yang terkemuka, unggul dan profesional dalam IPTEKS, berjiwa wirausaha serta berjati diri Islami.

“Unusa ingin mencetak generasi rahmatan lil’alamin. Generasi yang berfikir dan bertindak dengan wawasan global bagi kemaslahatan umat manusia di seluruh alam. Generasi yang cerdas, berdaya saing dan berkarakter (berakhlaq mulia). Menjadi manusia yang beriman, berilmu dan beramal menjadi prinsip dasar bagi Unusa dalam menjalankan misinya,” kata mantan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Total mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2016/2017 adalah 1013 mahasiswa yang tersebar dalam 6 Fakultas diantaranya Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) 493 mahasiswa, Fakultas Kesehatan (F.Kes)165 mahasiswa, Fakultas Kedokteran (FK) 55 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 211 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 60 mahasiswa, dan Fakultas Teknik (FT)29 mahasiswa.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan RSI Surabaya Prof DR Mohammad Nuh menyampaikan bahwa, saat ini Indonesia tengah menyiapkan generasi penerus, kita akan menghadapi satu abad Indonesia pada tahun 2045.

“Melalui Unusa ini saya berharap akan terciptanya gerbong di salah satu kereta besar yang mampu mengantarkan generasi emas pada satu abad Indonesia. Gerbong yang paling efektif adalah pendidikan. Dan kita akomodasi dalam kereta besar dan menciptakan gerbong untuk mereka,” tutur Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini.

Dikatakannya, mahasiswa harus mengingat, pembelajaran kreatif-inovatif, entrepreneur, dan berwawasan Aswaja yang Rahmatan lil Alamin harus ditekankan,” tambahnya. (Humas Unusa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *