Remajakan Ingatan, UKM Seni Qur’ani Gelar “Ngaji Bareng”

Surabaya – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H dan meremajakan ingatan tentang tauladan Rosulullah, UKM Seni Qur’ani Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya gelar acara ngaji bareng. Kamis (22/11) acara yang dilaksanakan di kafe fastron ini dipadati puluhan mahasiswa dari pelbagai prodi.

Selain ditujukan untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dengan mengaji dan hadrah, acara ini tak luput dari diskusi perihal sifat-sifat rosulullah. Dalam tausiahnya Muhammad Syaikon M.H.I, menjelaskan bahwa kebaikan dan kesabaran hati rosulullah tak pernah tergantikan. “Kesabaran rosulullah tidak tertandingi, bahkan jika ia direndahkan dan diejek, beliau tetap sabar dan membalasnya dengan senyuman,” katanya menuturkan. Kehadiran Nabi Muhammad SAW membawa cahaya dan berkah bagi pengikutnya. Kemunculannya juga mampu menghadirkan sosok tauladan di tengah-tengah peradaban yang masih jauh dari kata sempurna.

UKM Seni Qur’ani adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni membaca qur’an. Sejauh ini UKM Seni Qur’ani cukup aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan. Fitriani Rafika Sari selaku ketua panitia acara mengungkapkan bahwa Seni Qur’ani tidak akan berhenti dalam ruang lingkup agama sahaja. “Seni Qur’ani ini memang kegiatannya lebih banyak di keagamaan, mulai dari membaca qur’an, tilawah dan sebagainya,” katanya. “Namun tidak menutup kemungkinan jika kita nantinya akan mengikuti ajang-ajang di luar, selama ini sih sudah banyak yang ikut-ikut lomba di luar kampus,” imbuhnya saat dijumpai pasca acara ngaji bareng.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya merupakan salah satu kampus yang mengedepankan budaya, dan norma umat beragama dalam implementasi perkuliahan, juga dalam kehidupan sehari-hari. Merujuk pada Tagline Unusa, “menyiapkan generasi rahmatan lil’alamin” dimana selain cerdas mahasiswa Unusa juga dituntut untuk memiliki jiwa persaudaraan sesama umat manusia, memiliki rasa toleransi yang tinggi dan tak melupakan identitasnya sebagai seorang muslim. (rere/humas)