Mendaur Ulang Masker Bekas Menjadi Tempat Sampah

Surabaya – Dua serasi isteri dan suami. Inilah yang dilakukan dosen Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes. bersama sang suami yang dosen di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Rizka Novembrianto. Pasangan ini melakukan pengabdian masyarakat yang tak lazim. Mereka berdua mengedukasi cara mendaur ulang sampah masker rumah tangga di lingkungan RT 1 RW 1 Desa Suko Kabupaten Sidoarjo, menjadi tempat sampah.

Nourma menjelaskan pengmas yang dilakukan bersama suaminya ini mendaur ulang masker bekas dari rumah tangga lantaran menumpuknya sampah masker di wilayah tersebut. “Sebelum digunakan, masker bekas pakai ini dibersihkan melalui cara kimia (membersihkannya dengan deterjen) dan secara fisika (dilakukan pemanasan), langkah ini bertujuan untuk mensterilkan masker bekas tersebut,” ungkap Nourma, Rabu (11/8).

Nourma menjelaskan masker bekas ini difungsikan sebagai pengganti fungsi serat fiber. Cara pembuatannya mudah dan murah, karena sudah tidak membeli serat dari fiber seperti umumnya dalam membuat tandon air atau bak sampah. “Penggunaan masker bekas ini juga dapat dikembangkan dalam bentuk lain,” ucapnya.

Pengolahan sampah masker ini tergolong baru, dengan penanganan yang tepat membuat masalah sampah masker ini bisa teratasi. “Jadi perlakuannya harus tepat antara proses pencucian secara kimiawi dan upaya mensetrilisasi masker, sehingga bisa diolah ulang,” jelas Nourma.

Nourma berharap melalui edukasi ini masyarakat bisa memanfaatkan sampah masker sekaligus meminimalisir jumlah sampah terutama sampah masker di lingkungan. “Bukan hanya itu, hal ini juga bisa untuk menambah pemasukan ekonomi,” terang Nourma.

Sekertaris RT 1 RW 1 Desa Suko, Arif Kurniawan mengapresiasi langkah yang dilakukan pasangan isteri dan suami ini. Mereka kompak mengajarkan cara membuat bak sampah dari masker bekas. Ini menjadi jalan keluar terhadap masalah sampah masker di tempat pembuangan akhir,” ucapnya. (sar humas)