Dosen FKIP Unusa Nilai Ada Pandemi Merekatkan Keluarga

Surabaya – Dosen Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Destita Shari, S.Pd., M.Pd menilai adanya pandemi memiliki beberapa hikmah salah satunya dengan merekatkan keluarga.

Saat ini kebersihan menjadi hal yang paling utama dalam mengantisipasi penularan virus covid 19 yang mewabah diberbagai lapisan dunia. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak wajib belajar tentang kebersihan diri seperti cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas atau ketika memegang berbagai barang yang ada disekitar.

Seperti halnya yang dilakukan oleh anak dengan aktivitasnya seperti bermain, makan yang dilakukan sehari hari yang membutuhkan pembiasaan dalam hal cuci tangan. “Pembiasaan yang dilakukan oleh anak akan lebih mudah diajak untuk cuci tangan bersama, dengan begitu anak tahu cara cuci tangan yang diajarkan orangtua,” ucap Destita, Minggu (8/11).

Selain mengajarkan untuk cuci tangan, orangtua hendaknya mengajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri, makan-makanan yang bergizi dan melakukan olahraga.

“Pada masa pandemi covid 19 orangtua harus mampu memberikan dampak positif terhadap anak dalam membangun komunikasi, kebersamaan dan pendampingan kepada anak,” ungkap Destita.

Salah satu cara yang dilakukan oleh orangtua dan anak seperti saat ini pembelajaran di sekolah yang dahulu di lakukan di sekolah sekarang dilaksanakan secara daring. Bukan hal yang mudah bagi orangtua dalam mendampingi belajar daring kepada anak, orangtua harus mampu mengatur waktu bekerja dan mendampingi anak belajar, agar dapat berjalan secara beriringan. “Mendampingi anak belajar suatu cara untuk memahami dan mengerti seberapa kemampuan yang dimiliki oleh anak,” ungkap Destita.

Serta menjadi salah satu cara dalam mendukung pembelajaran yang dilakukan oleh orangtua dan guru sehingga komunikasi yang yang terjadi antara guru orangtua dan guru terjalin dengan baik.

Melalui aktivitas yang dilakukan oleh orangtua dan anak dapat membangun komunikasi dan membuka wadah untuk saling bertukar pendapat di lingkungan keluarga serta dapat mengetahui yang dikeluhkan oleh anak.

Mungkin selama ini orangtua hanya tahu kalau anak ke sekolah bisa mengerjakan tugas sekolah dan anak berprestasi sekolah.

Namun kendala yang anak miliki orangtua tidak tahu. Maka orangtua harus mampu introspeksi diri dalam membangun komunikasi oleh anak. Komunikasi yang dibangun orangtua hendaknya dimulai sejak dini, agar dapat terjalin secara baik antara orangtua dan anak.

 Manfaat komunikasi dalam keluarga (Helmawati, 2014), mengetahui yang ingin disampaikan keluarga, komunikasi yang baik menghindarkan dari konflik, komunikasi yang efektif membawa hubungan  keluarga lebih erat.

Hal tersebut dapat menjadi nilai kebersamaan antara keluarga sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman dan ceria untuk anak. (sar humas)