Unusa Hadirkan Tiga Kluster Kuliah Pakar

 Surabaya – Kuliah tamu dengan mengundang para pakar yang berkompeten di bidangnya adalah satu satu upaya Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) memberi wawasan baru kepada mahasiswa. Sekaligus menunjang kesiapan mahasiswa saat terjun di dunia kerja.

Seperti kuliah tamu Meet The CEO mengundang Dr Ir Ira Pupadewi MDM, Direktur Utama PT ASDP Indonesia, yang digelar di Auditorium Tower Unusa, Kampus B, pada Senin (25/11). Kuliah tamu mengusung tema Transformasi Korporasi untuk Membangun Peradaban ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai prodi.

“Kuliah tamu di Unusa sudah menjadi hal yang wajib. Kini kuliah tamu di Unusa dibagi menjadi tiga kluster. Yani Meet leader, Meet The CEO dan kuliah pakar dari perguruan tinggi lainnya,” kata Wakil Rektor 1 Unusa Prof Kacung Marijan mengawali kuliah tamu tersebut.

Yang pertama adalah Meet Leader untuk kuliah tamu dengan mengundang para politisi atau pimpinan nasional mulai menteri, gubernur, bupati hingga dubes. Prof Kacung mengatakan bulan Desember ini sudah ada dua meet leader yang akan digelar, Ketua OJK dan salah satu menteri.

Yang kedua kuliah tamu Meet The CEO untuk memperoleh pengalaman dari para CEO terkemuka. Seperti yang sudah pernah dilakukan di Unusa yakni kuliah tamu Direktur Inovasi Indosat dan Dirut PT Maspion. Dan yang ketiga kuliah tamu mengundang padar dari berbagai perguruan tinggi.

“Mahasiswa perlu kuliah pakar, agar tak hanya belajar ketrampilan bidang masing-masing , tapi juga belajar dari orang yang kompeten di bidang masing-masing, yang memiliki pengalaman bagus untuk dibagikan,” katanya.

Prof Kacung mencontohkan pengalaman Dirut ASDP Indonesia ini, yang sebelumnya bergerak di sektor swasta, perusahaan multinasional hingga internasional. Kemudian pengalaman mengurus tiga BUMN mulai PT Sarinah, PT Pos hingga kini mengelola perusahaan kapal di ASDP.

“Kita ingin mendengar pengalaman beliau, yang dari background peternakan Unbraw kini mengurusi kapal. Apakah kapal perlu diternakkan, bagaimana menernak kapal yang bagus. Agar kapal gemuk dan sehat. Jangan dipikir backgrund peternak tidak bermanfaat untuk mengurusi kapal. Sama halnya jika lulusan perawat nanti jadi CEO perkeretaapian. Apa hubungannya perawat dengan kereta api, tentunya bagaimana cara merawat kereta menjadi bagus. Kita bisa banyak sharing dengan Dirut ASDP ini,” papar Prof Kacung.

Prof Kacung berharap pengalaman Dirut ASDP bisa diserap mahasiswa, pengalaman melakukan transformasi perusahaan menjadi bagus. Mengelola perusahaan dengan pekerja yang banyak menjadi bagus bukan pekerjaan yang ringan dan tidak mudah.

“Pengalaman beliau pernah tidak tidur selama 27 jam saat melakukan transformasi. Jadi mahasiswa bisa mengingat hal itu merupakan salah satu pengalaman untuk menjadi dirut yang sukses,” kata Prof Kacung yang tidak lupa menyampaikan terima kasih atas kesediaan Dirut ASDP Indonesia berbagi pengalamannya.

Menanggapi hal itu, Dr Ir Ira Puspadewi juga mengapresiasi pertumbuhan dan prestasi yang diraih Unusa yang baru berumur 6 tahun. “ Jika Unusa dalam satu tahun bisa menaikkan peringkat 236 pada tahun 2018 menjadi peringkat 146 pada 2019, maka sayalah yang seharusnya belajar kepada sivitas akademika Unusa,” katanya merendah.

Ira berpesan kepada mahasiswa agar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai kunci sukses menjadi warga global yang dihormati. (hap/Humas Unusa)