Surabaya – Hiruk pikuk pascapengumuman hasil pesta demokrasi oleh KPU pada 20 Mei, nyaris mengancam persatuan bangsa. Kegaduhan ini bahkan menenggelamkan momen Hari Kebangkitan Nasional.
Keprihatinan inilah yang mendorong himpunanan mahasiswa (Hima) program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar orasi kebangsaan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Kegiatan yang mengusung tema ‘Peran mahasiswa Unusa untuk Kebangkitan Indonesia’ ini juga diisi dengan bagi-bagi takjil di kawasan perempatan Margorejo, Surabaya, pada Jumat (24/5/2019).
“Kami ingin mengingatkan kembali kepada seluruh elemen masyarakat arti kebangkitan nasional. Bangsa ini harus terus maju, agar tidak gampang dipecah-belah. Dan untuk menjadi negara yang maju, bidang pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Pendidikan kita harus maju dan kita harus bangkit bersama,” kata mahasiswa PBI Unusa, Moch Safiudin dan M Zarkasih Noer dalam orasinya berbahasa Inggris.
Hendra M Gunaydi, ketua pelaksana kegiatan mengatakan, pendidikan di Indonesia masih belum merata ke seluruh pelosok, sehingga masih sulit untuk maju bersama. Oleh karena itulah seluruh elemen di seluruh Nusantara harus bangkit bersama, untuk memajukan pendidikan agar bisa berprestasi di kancah internasional.
“Dalam hal ini peran mahasiswa harus fokus dalam pendidikannya. Sehingga hasil akhirnya kami sebagai mahasiswa menjadi insani berpendidikan yang berkualitas. Dan ini menjadi bekal kami untuk bisa berkontribusi memajukan pendidikan ke seluruh pelosok. Kami ingin mengajak seluruh mahasiswa untuk berbuat nyata secara positif,” kata Hendra,.
Sementara itu Edi Pujo Basuki MPd, dosen pembimbing Hima PBI Unusa mengatakan melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.
“Apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mereka ingin mengingatkan kembali bangsa ini untuk terus bangkit dan maju. Bangsa ini sudah memiliki orang-orang besar yang sudah dikenal dunia, mulai Bung Karno hingga Pak Habibie. Dan itu harus menjadi inspirasi seluruh bangsa terutama anak muda agar bisa berprestasi hingga internasional,” katanya. (hap/Humas Unusa)