Surabaya – Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK UNUSA) menyelenggarakan seminar dengan tema “Mathematical Modeling and Compulation Approaches in Biomedical Technology and Medicine” di Cafe Fastron Kampus B UNUSA Rabu (17/12) pagi. Seminar yang diisi oleh dosen Sistem Informasi (SI) UNUSA Dr. Teguh Herlambang, S.Si., M.Si., ini merupakan bagian dari Blok Modul Elektif Teknobiomedik.
Blok elektif ini sebagai bagian dari penguatan pembelajaran berbasis riset dan inovasi teknologi kesehatan. Penanggung jawab mata kuliah (PJMK) dr. Hotimah, Ph.D menuturkan bahwa blok elektif ini memiliki luaran berupa presentasi poster ilmiah berbahasa Inggris yang dihasilkan dari proyek mahasiswa selama mengikuti modul elektif.
“Poster ilmiah tersebut memuat hasil kajian dan pengembangan ide mahasiswa dalam bidang teknobiomedik,” jelas dr. Hotimah.
Hal itu meliputi pemanfaatan teknologi biomedik, inovasi alat kesehatan, serta pendekatan teknologi untuk menjawab permasalahan kesehatan. Karya-karya milik para mahasiswa juga dipresentasikan secara akademik sebagai bentuk evaluasi capaian pembelajaran mata kuliah.

Teguh Herlambang sebagai dosen sekaligus praktisi dalam bidang teknobiomedik juga menjadi salah satu yang menilai karya para mahasiswa, selain dosen-dosen dari FK UNUSA. Dirinya menegaskan bahwa dalam melakukan penelitian itu harus dilaksanakan secara ril dengan manfaat dan pengembangannya.
“Teknologi EKG, robot tangan, hingga aromaterapi sudah saya kembangkan dan memiliki Hak Paten hingga ijin edar untuk aromaterapi. Namun ada banyak hal juga yang ingin terus saya teliti,” ungkapnya.
Selain itu, presentasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk berpikir kritis, keterampilan riset, serta kompetensi komunikasi ilmiah mahasiswa dalam bahasa Inggris. Lewat kegiatan ini pula, mahasiswa didorong untuk mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara sistematis dan sesuai dengan standar akademik internasional.
Luaran Blok Elektif Teknobiomedik ini juga sejalan dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui pengembangan inovasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas kesehatan, SDG 4 (Quality Education) melalui pembelajaran berbasis proyek dan penguatan literasi riset, serta SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) melalui pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari inovasi di bidang kesehatan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mengembangkan riset lanjutan dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,” tegas dr. Hotimah.(Humas Unusa)
English

