Surabaya – Menjadi pecinta Korean Pop (K-Pop) ternyata membuat Najwata Ufairo Bahryan jatuh cinta dengan Taekwondo. Sejak duduk di kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA) gadis yang akrab disapa Fero ini mulai menekuni Taekwondo. Olahraga ini dia pilih karena berasal dari Korea Selatan, tempat idolanya berasal.
Belajar olahraga ini merupakan salah satu caranya mencurahkan rasa sukanya pada K-Pop. Namun, siapa sangka ternyata mahasiswa tahun pertama Pendidikan Dokter Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) ini benar-benar terpesona dengan olahraga tersebut.
“Waktu kelas 2-3 SMA sempat berhenti latihan, karena fokus persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi. Kelas dua itu di semester akhir,” ungkap Fero.
Tahun 2024 dirinya masuk Kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Tujuannya sudah tercapai, gadis 20 tahun itu lanjut latihan taekwondo di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo di kampusnya tersebut. Ada satu dan lain hal, Fero memutuskan untuk pindah kampus pada tahun 2025.
Orang tuanya menyarankan untuk daftar ke UNUSA, mengingat UNUSA juga memiliki rumah sakit sendiri untuk lahan praktik mahasiswanya. Sayangnya di UNUSA belum ada UKM Taekwondo, kala itu Fero agak kebingungan ingin latihan lagi.
“Tapi pelatih di kampus sebelumnya itu menawarkan untuk lanjut saja latihannya. Meskipun awalnya agak ragu karena sudah beda kampus, namun akhirnya memutuskan untuk tetap ikut latihan. Ditambah sudah kenal dengan teman-teman disana juga,” beber Fero.
Lewat latihan-latihan itu, Fero berhasil mengikuti tiga Kejuaraan. Salah satunya KBPP POLRI Jatim Cup III pada 6-7 Desember lalu. Dirinya berhasil meraih Medali Perak pada kategori Under Kyorugi Senior F-46.
Medali ini menjadi bukti kerja keras gadis Sidoarjo ini sering pulang malam karena latihan, dan belajar lebih awal dari teman-temannya. Hal itu dia lakukan agar tidak tertinggal dalam bidang akademik dan tetap mampu mengikuti perkembangan dunia taekwondo.
“Kalau dapat tugas biasanya berusaha untuk langsung dikerjakan di sela-sela jam kosong itu, atau kalau tidak ya sebelum latihan,” tuturnya.Menurutnya akademik tetap yang utama, lantaran menjadi dokter adalah impiannya sejak lama. Sehingga menekuni olahraga ini akan tetap dia jalani tanpa target kejuaraan ketika dirinya sudah menjadi dokter kelak.(Humas Unusa)
English

