Surabaya – Upaya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) BEM FK Unusa mencatatkan prestasi gemilang. Tim ini resmi masuk dalam jajaran perguruan tinggi yang lolos Abdidaya Ormawa 2025, berkompetisi dengan 67 kampus dari seluruh Indonesia.
Prestasi ini diraih setelah melewati rangkaian seleksi yang ketat, mulai dari penilaian logbook, evaluasi kemajuan program, hingga visitasi internal di tingkat nasional. Tim PPKO Unusa mengusung program bertajuk “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Mitigasi Hipertensi Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Kardiovaskular yang Lebih Sehat di Desa Jaddih Bangkalan.”
Program ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan masyarakat Desa Jaddih yang masih memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai hipertensi, gaya hidup sehat, serta belum optimalnya pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Tim Unusa hadir dengan pendekatan berbasis komunitas melalui edukasi, monitoring tekanan darah menggunakan logbook, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) untuk mendukung pola hidup yang lebih sehat.
Ketua Tim PPKO Unusa, Moh Kholil, menjelaskan bahwa tema ini dipilih setelah tim mengamati langsung kondisi masyarakat. “Warga masih memiliki keterbatasan pengetahuan tentang hipertensi, penyebab, dan akibatnya. Peluang untuk mendapatkan edukasi gizi dan pola hidup sehat juga masih terbatas, begitu pula aktivitas fisik masyarakat yang intens tidak selalu diimbangi dengan olahraga terarah, ditambah minimnya kader kesehatan lokal yang dapat berperan sebagai fasilitator,” tuturnya.
Kholil menambahkan bahwa program yang mereka jalankan menunjukkan perkembangan signifikan. Perubahan perilaku ini menjadi bukti kuat bahwa pendekatan berbasis komunitas mampu menciptakan dampak nyata.
“Peningkatan pengetahuan warga terlihat jelas dari hasil pretest yang semula rata-rata 60–70, naik drastis menjadi 90–100 pada post-test. Warga juga mulai mengonsumsi makanan dan minuman herbal antihipertensi dari tanaman TOGA, dan tumbuhan seperti ubi, jagung, serta serai yang memang banyak tumbuh di desa kami manfaatkan sebagai bagian dari intervensi,” jelasnya.
Tim PPKO Unusa sedang menyiapkan poster, video dan stand untuk penilaian tambahan kategori lainnya dalam Abdidaya 2025 yang nantinya akan digelar di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 4-7 Desember.

Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Dr. dr. Handayani, M.Kes., mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam melaksanakan program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Menurutnya, hasil ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu kedokteran sekaligus memperkuat kapasitas masyarakat desa.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga mampu terjun langsung ke masyarakat, memahami persoalan kesehatan secara nyata, dan memberikan solusi berbasis komunitas,” ujarnya.
Apresiasi besar juga datang dari warga. Perwakilan perangkat desa, KH. Muqofi, mengungkapkan rasa terima kasih atas keberadaan mahasiswa Unusa yang sangat membantu pelaksanaan kegiatan.
“Mahasiswa sangat memfasilitasi, mulai dari konsumsi hingga menyediakan tanaman TOGA anti hipertensi untuk dibagikan kepada warga,” ujarnya.
Keberhasilan ini memperlihatkan bagaimana sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan kesehatan yang berkelanjutan. Program ini sekaligus menjadi model pengabdian yang dapat direplikasi di desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa. (Humas Unusa)
English

