Mengenal Lebih Dalam Soal Mobile Unusa – Incinerator, BNPB Kunjungi Unusa

Surabaya – Pada hari Minggu (13/7) lalu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy berkunjung ke Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Dalam kunjungan tersebut yang membahas mengenai rencana kerjasama terkait percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dikenalkan Mobile Unusa – Incinerator yang menarik perhatian Kepala Bappenas.

Hal itu kemudian diteruskan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharianto, berkaitan dengan kecanggihan mobil yang bisa digunakan di lokasi bencana alam.

Menanggapi hal itu, Letjen Suharianto mengutus Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen Budi Irawan untuk mengunjungi Unusa terkait tindak lanjut kerjasama pada Selasa (15/7). Dalam hal ini Kepala Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP), Achmad Syafiuddin menjelaskan mengenai fungsi dan cara kerja dari Mobile Unusa – Incinerator. Yang bukan hanya mampu mengolah air menjadi air bersih layak konsumsi, namun mobil tersebut juga terdapat insinerator.

“Berfungsi untuk mengolah sampah hingga bersih, bahkan jika sampah yang diolah itu sampah organik juga bisa menghasilkan pupuk cair,” terangnya di ruang rapat lantai 8 Unusa Tower.

Pada kesempatan ini, Unusa juga memperkenalkan mengenai program mitigasi bencana melalui penanganan gizi bencana. Selain itu, juga terkait modul Psychological First Aid (PFA) yang sudah dikembangkan oleh Unusa. Modul PFA Unusa ini bukan hanya fokus pada korban bencana saja, namun juga kepada petugas. 

Mayjen Budi Irawan mengatakan jika inovasi yang telah dibuat Unusa begitu menarik, terutama Mobile Unusa – Incinerator. Teknologi yang dikembangkan oleh Unusa ini dinilai menakjubkan karena jangkauannya di lokasi bencana dan biaya yang dikeluarkan tidak besar. “Karena memang basic kami pengabdian masyarakat, jadi suku cadang yang digunakan juga terjangkau dan 100 persen dari Indonesia,” ungkap Syafi.

Syafi juga menjelaskan jika kapasitas Mobile Unusa – Incinerator tidak besar untuk saat ini, hanya mencakup sekitar satu rukun warga (RW). Namun tidak menutup kemungkinan teknologinya dikembangkan dengan meningkatkan kapasitasnya. 

Melihat hal ini Mayjen Budi Irawan menawarkan kerjasama dan segera mempersiapkan MOU. (Humas Unusa)