Empat Mahasiswa Unusa Ikuti Program Pertukaran Budaya di UWKS

Hari kedua Sekolah Musim Panas di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tidak kalah menarik dan memperkaya seperti hari pertama. Sesi hari ini menghadirkan pembicara tamu terkemuka dari India, Korea, dan Pakistan, yang menyajikan berbagai topik yang menggugah pemikiran terkait dengan Harmoni Lintas Budaya dan Filosofi Paulo Freire tentang Konteks Global dan Lintas Budaya.

Melalui diskusi-diskusi ini, para peserta mendapatkan wawasan yang berharga mengenai hubungan antar budaya, pendidikan global, dan pentingnya memahami perspektif yang berbeda. Sesi yang menarik ini memungkinkan para siswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan merefleksikan bagaimana harmoni budaya dapat dipupuk di dunia yang beragam.

Hari dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, dimana para siswa secara aktif berpartisipasi dengan berbagi pemikiran dan mengajukan pertanyaan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang topik-topik tersebut. Setiap kelompok berkesempatan untuk mempresentasikan refleksi dan rangkuman mereka dari kunjungan situs bersejarah hari sebelumnya di Surabaya.

Presentasi ini menyoroti pelajaran penting yang dapat dipetik dari warisan sejarah Surabaya yang kaya dan dampaknya terhadap identitas budaya dan nasional Indonesia.

Di antara para peserta yang antusias dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), empat mahasiswa ikut serta dalam diskusi yang penuh wawasan ini: Leticia Freitas Babo – Magister Keperawatan Terapan, Adirson Barbosa De Oliveira – Magister Keperawatan Terapan, Al-Vandee Ismani Arri – Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar, Ofelita Marlin Da Costa Viegas – Sarjana Keperawatan

Dengan diskusi yang menarik dan presentasi yang bermakna, hari kedua Sekolah Musim Panas berhasil menyediakan platform untuk pertukaran akademis dan budaya, memperkuat apresiasi para siswa terhadap perspektif global dan hubungan historis. (***)