Tanggapi Turunnya Daya Beli Masyarakat, Dosen FEBTD Unusa Berikan Tips Mengelola Keuangan

Surabaya – Menurunnya daya beli masyarakat akibat harga barang dan jasa yang terus meningkat menjadi tantangan besar bagi pengelolaan keuangan pribadi. Dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian ini, banyak pakar menyarankan masyarakat untuk menyesuaikan perencanaan anggaran.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Unusa, Rizki Amalia Elfita, S.A., M.A., membagikan beberapa tips agar masyarakat dapat tetap bertahan dan menjaga kestabilan finansial.

“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat anggaran yang realistis dan sesuai dengan kondisi saat ini. Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tagihan bulanan,” ujar Elfita.

Elfita menekankan pentingnya memilah kebutuhan dan keinginan. “Dengan memisahkan kebutuhan dari keinginan, kita bisa lebih fokus mengalokasikan dana untuk kebutuhan utama. Mengurangi atau bahkan meniadakan pengeluaran konsumtif yang tidak mendesak juga dapat membantu menjaga anggaran tetap stabil,” lanjutnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat selalu memantau pengeluaran harian. “Sering kali, pengeluaran kecil sehari-hari menjadi besar tanpa disadari. Kebiasaan mencatat setiap pengeluaran, baik melalui aplikasi keuangan atau manual, bisa sangat membantu. Dari situ kita bisa melihat di mana ada kebocoran yang perlu dikurangi,” tambahnya.

Rizki Amalia Elfita, S.A., M.A. – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEBTD) Unusa

Ia juga menyarankan agar masyarakat mencari alternatif hemat. “Manfaatkan promo, diskon, atau belanja kebutuhan secara grosir untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Membandingkan harga sebelum membeli juga merupakan langkah yang bijak, terutama untuk kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, Elfita menyebutkan pentingnya memiliki dana darurat. “Usahakan menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan untuk dana darurat. Meski nominalnya kecil, dana ini sangat berguna jika terjadi sesuatu yang tak terduga, seperti kebutuhan medis mendesak atau kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

Terakhir, Elfita menyarankan masyarakat untuk menyesuaikan gaya hidup. “Jika biasanya sering makan di luar, cobalah lebih sering memasak di rumah. Gaya hidup sederhana bisa membantu kita menjaga stabilitas keuangan,” ucapnya.

Dengan langkah-langkah yang bijaksana dalam mengelola keuangan, masyarakat diharapkan dapat bertahan di tengah tekanan ekonomi dan menurunnya daya beli. (Humas Unusa)