Surabaya – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat aplikasi Adem Gluach. Aplikasi ini untuk memantau penyakit tidak menular di masyarakat.
Dosen Unusa yang terdiri dari Ima Kurniastuti, Dike Bayu Magfira dan Nur Ainiyah menerapkan inovasi tersebut ke masyarakat dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Dikatakan Ketua Tim Pengmas, Ima Kurniastiti, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur username dan password untuk login, penentuan hasil pemeriksaan, history pemeriksaan, konseling/saran terkait hasil pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan yang bisa diinput dalam aplikasi Adem-Gluacho adalah pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol. Kategori dari pemeriksaan kadar gula darah ada tiga macam yaitu normal, prediabetes dan diabetes dengan dua kondisi yaitu kondisi puasa dan tidak puasa.
“Keluaran dari pemeriksaan asam urat adalah normal dan asam urat dengan inputan berupa jenis kelamin. Keluaran dari pemeriksaan kolesterol adalah normal, agak tinggi dan tinggi,” ujarnya.
Dikatakan Ima, inovasi ini diharapkan mampu memberikan solusi efektif dalam mendeteksi dan mengelola kondisi kesehatan pasien dengan penyakit seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung. Penyakit tidak menular masih menjadi salah satu tantangan besar di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa PTM menyumbang lebih dari 70% angka kematian di Indonesia. Melihat kondisi ini, tim dosen Unusa mengambil langkah konkret untuk membantu masyarakat dan tenaga kesehatan dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai upaya preventif dan promotif.
Karena itu diperlukan tindakan promotif dan preventif agar masyarakat terhindar dari penyakit tersebut.Cara yang dilakukan tim dengan mengedukasi dan memperkenalkan aplikasi ini ke masyarakat terutama di lingkungan Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Pada pengabdian masyarakat ini diawali dengan sosialisasi kesehatan, sosialisasi teknologi, pelatihan pengunaan aplikasi, pemeriksaan kesehatan, penerapan penggunaan aplikasi Adem-Gluacho.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi terutama dalam digitalisasi monitoring kesehatan melalui aplikasi Adem-Gluacho. Pada aplikasi juga disediakan fitur konseling atau diet yang bisa dilakukan sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Dengan pengabdian masyarakat ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan untuk pemantauan dan penemuan dini faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) dan penggunaan aplikasi Adem-Gluacho untuk digitalisasi monitoring kesehatan. Dengan keadaan ini, masyarakat menjadi melek digital.
Inovasi ini dibuat dengan pendanaan dari Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Batch 2 Tahun Anggaran 2024 Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republikasi Indonesia