Surabaya – Orvy Olivia, salah satu mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun 2024, merupakan contoh inspiratif dari seorang santri yang berhasil menembus batas geografis untuk meraih pendidikan tinggi. Berasal dari Sintang, Kalimantan Barat, Orvy telah menunjukkan keberanian dan tekadnya untuk berkuliah di luar Pulau Jawa, sebuah langkah besar yang tidak hanya menantang, tetapi juga penuh makna. Tidak hanya berhasil diterima di Unusa, ia juga menjadi salah satu penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (BPSP) yang disediakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
Kisah Orvy dalam mencari kampus impian tidaklah mudah. Seperti banyak calon mahasiswa lainnya, ia menghadapi berbagai tantangan. Mencari kampus yang sesuai dengan keinginannya untuk merantau, sekaligus memenuhi aspirasi akademik dan agamanya, membuat perjalanan tersebut penuh liku.
Anak ketiga dari pasangan Afzuridal dan Rosalin itu mengungkapkan yang menjadi motivasi utama kuatnya untuk akhirnya mau pergi merantau adalah menaikkan derajat dan mewujudkan harapan orang tua. “Selain keluar dari zona nyaman, saya bertekad ingin menaikkan derajat keluarga saya. Walaupun orang tua saya hanya lulusan SMA, tetapi saya bertekad kuat harus bisa menjadi sarjana bahkan professor, sehingga bisa membawa nama orang tua saya dimanapun saya berada,” tegasnya.
Tidak ingin bergantung pada finansial orang tua untuk kuliah, Orvy juga bertekad untuk dapat berkuliah dengan beasiswa. Beruntungnya, Orvy dapat diterima dan menjadi salah satu penerima beasiswa BPSP Kemenag RI, peluang yang ia dapatkan dari arahan ustadzahnya di Pondok.
“Saya diberitahu oleh ustadzah dan kakak kelas di Pondok tentang beasiswa BPSP ini. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar, dengan penuh ketegangan dan kekhawatiran apakah akan lulus, tapi saya berupaya keras mempelajari materi-materi tes, dan syukur alhamdulillah rezeki itu Allah datangkan kepada saya,” jelas alumni Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang, Kalimantan itu.
Perlu diketahui Program Beasiswa Santri Berprestasi (BPSP) yang diberikan oleh Kemenag RI bertujuan untuk mendukung santri-santri yang berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Unusa. Beasiswa ini menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dari kalangan santri.
Lebih lanjut, dalam pengalamannya, Orvy mengingat sebuah nasihat dari Imam Syafi’i yang sangat mempengaruhi pandangannya terhadap pendidikan dan perjalanan hidup. Ia mengutip, “Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang,” sebuah pesan mendalam yang memberikan landasan bagi keputusannya untuk merantau.
“Bagi saya, merantau akan memberi kesempatan saya untuk mengenal lingkungan baru, budaya yang berbeda, dan tentu saja, tantangan yang lebih besar. Hal itu mengingatkan saya pada nasihat imam syafi’i, dan nasehat itu juga yang menjadi dorongan saya pergi ke Surabaya,” ujarnya.
Dengan semangat dan ketekunan, Orvy berhasil mengatasi setiap rintangan dan merasa bersyukur serta bangga bisa diterima di Unusa serta jurusan yang dia impikan sejak lama, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). “Dari awal proses, saya tahu ini tidak akan mudah, apalagi saya berasal dari Kalimantan. Tapi dengan doa dan usaha yang maksimal, saya akhirnya bisa diterima di Unusa, dan mendapatkan beasiswa ini adalah anugerah yang luar biasa bagi saya. Dan beberapa hari di Surabaya, saya cukup nyaman karena orang-orangnya sangat ramah,” ujar Orvy.
Melalui pencapaian ini, Orvy berharap bisa memanfaatkan kesempatan kuliah di Unusa dengan sebaik-baiknya dan membanggakan keluarga serta pesantren tempat ia menimba ilmu sebelumnya. (Humas Unusa)