Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meloloskan satu tim ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke37 di Universitas Airlangga (Unair) Oktober mendatang.
Ada lima mahasiswa dalam tim itu yang kesemuanya adalah mahasiswa fakultas kedokteran. Yakni Diyani Shafira Brylyani (angkatan 2021/ketua) dan anggota
Danya Rania Aldi (angkatan 2021), Putri Faradisa Kamila (angkatan 2021), Zafira Aliya Shafwa (angkatan 2021) serta Syalsabila Yumnaningtyas Hermanto (angkatan 2023). Dosen pembimbing tim adalah dr. Hafid Algristian, Sp. KJ.
Tim ini awalnya lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan dengan judul La-Spray: Produk Inovasi Spray Aromaterapi Lavender untuk Gangguan Kecemasan.
Pendanaan dari program ini dijalankan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal. Dan tidak disangka ternyata bisa lolos PIMNAS ke37 yang diumumkanJunat (30/8/2024) malam.
Diyani selaku Ketua Tim mengaku tidak menyangka sampai sejauh ini capaian timnya ibu. Karena awalnya iseng ikut PKM yang hanya ingin menambah Satuan Kredit Partisipasi (SKP).
“Ternyata kami bisa ke PIMNAS. Alhamdulillah sekali dengan capaian ini,” kata Diyani, Minggu (9/1).
Tim ini membuat spray dari lavender esential oil yang mememiliki kandungan utama linalool dan linalyl acetate yang efektif untuk menurunkan gangguan kecemasan pada seseorang.
Hasil Penelitian Tiga Tahun
Sebelumnya, sang dosen pembimbing yakni dr Hafid sudah melakukan penelitian tentang lavender ini sejak tiga tahun lalu. Ahli kedokteran jiwa ini mengaku awalnya memang melakukan studi literasi akan khasiat lavender ini.
Kemudian dilanjut ke hewan coba hingga pada satu tahun lalu dilakukan ke manusia yang memiliki kejiwaan tertentu. LA Spray ini aroma terapi yang tidak biasa. Biasanya kan lewat diffuser, ini disemprotkan ke rongga hidung yang tentu saja tidak enak untuk pemakainya, namun efeknya luar biasa. Sangat membantu orang yang sering cemas atau insomnia,” kata dr Hafid.
Sejak mendapatkan hibah PKM Kewirausahaan ini, tim sudah mulai bergerak. Bahkan produk sudah diperjualbelikan dengan harga Rp 20 ribu per 10 CC. Respon konsumen sangat bagus dan banyak yang repeat order.
Hal inilah yang nantinya menjadi target kerja tim Unusa ini. Diakui dr Hafid, tim akan melakukan customer insight untuk mencari respon subyektif konsumen terhadap produk itu. Karena hal ini akan menambah poin saat penilaian PIMNAS mendatang.
Tentu saja, pengembangan produk ini akan dilakukan. Target setelah PIMNAS ini kata dr Hafid, akan dilakukan ekspansi komersil, keamanan produk akan diperjelas.
“Ini harus ada ketegasan, apakah nanti dimasukkan ke produk kecantikan atau obat. Kalau aromaterapi jelas itu kecantikan, tapi produk ini untuk anti cemas dan itu masuk katagori obat. Nanti akan kita perkuat,” tandasnya.
Namun yang pasti, kata dr Hafid, produk ini menjadi solusi untuk mengurasi rasa cemas pada diri seseorang. Karena selama ini kecemasan sudah banyak menghinggapi setiap manusia di zaman sekarang. Namun mereka yang mengalami itu enggan untuk konsultasi ke psikiater dengan alasan-alasan tertentu.
“Karena dengan menggunakan produk ini dua minggu saja, bisa dirasakan dampaknya. Jadi tidak perlu ke psikiater,” tuturnya.
Unusa Bangga
Direktur Akademik, Kemahasiswaan dan Perpustakaan, Umdatus Soleha mengaku bangga dengan capaian mahasiswa Unusa ini.
“Ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Karena tidak semua perguruan tinggi itu bisa lolos ke PIMNAS. Alhamdulillah Unusa setiap tahun bisa masuk ke PIMNAS dari program kreativitas mahasiswa pendanaan Dikti,” kata Umdatus.
Untuk tahun ini, ada 14 tim Unusa yang lolos pendanaan Dikti melalui PKM. Semua sudah menyelesaikan laporannya sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan. “Dan Alhamdulillah ada satu yang lolos. Tentu ini akan menjadi wakil Unusa untuk bisa berlaga di ajang bergengsi ini,” tuturnya.
Untuk bisa tampil gemilang di Unair nanti, Unusa akan mempersiapkan tim yang lolos ini sebaik mungkin. Pembimbingan akan dilakukan terkait dengan substansi akan dilombakan. Kami akan all out agar tim bisa pulang membawa medali,” tuturnya. (***)