Surabaya – Sivitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan kegiatan napak tilas dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-11. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang dan menghormati jasa para pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), dan Unusa.
Acara yang digelar pada 26 Juli 2024 ini diawali dengan membaca Yasin, tahlil, dan kirim doa di makam-makam para muassis NU. Kegiatan ini diikuti oleh segenap sivitas akademika Unusa, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Kegiatan napak tilas ini meliputi kunjungan ke empat makam bersejarah yang memiliki peran penting dalam perjalanan NU dan Yarsis:
- Makam Kyai Ridwan Abdullah: Terletak di kawasan Surabaya, Kyai Ridwan Abdullah dikenal sebagai pencipta lambang NU yang hingga kini menjadi identitas kebanggaan bagi seluruh warga NU.
- Makam KH Zaki Gufron: Sebagai pendiri Yarsis dan A’wan Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Zaki Gufron memiliki jasa besar dalam mendirikan dan mengembangkan Yarsis, yang kemudian menjadi salah satu yayasan kesehatan terkemuka di Surabaya.
- Makam Sunan Ampel: Sunan Ampel adalah salah satu wali songo yang berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Makamnya yang terletak di kawasan Ampel, Surabaya, menjadi salah satu tujuan ziarah utama bagi umat Islam.
- Makam KH Hasan Basri Sagipodin (Hasan Gipo): Hasan Gipo merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah NU dan dikenal sebagai pendiri organisasi ini. Makamnya menjadi saksi bisu atas perjuangan beliau dalam membangun NU.
Wakil Rektor 2 Unusa, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D., menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ziarah ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri, tetapi juga sebagai refleksi dan pengingat akan pentingnya perjuangan mereka.
“Ziarah kubur, terutama kepada para pahlawan nasional dan pendiri lembaga, memiliki banyak manfaat. Ini adalah bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka sekaligus sarana introspeksi bagi kita semua,” ujar Faqih.
Ia juga menambahkan bahwa dengan mengenang jasa para pendiri, diharapkan semangat dan nilai-nilai perjuangan mereka dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengabdikan diri untuk kepentingan umat dan bangsa.
“Harlah ke-11 Unusa ini bukan hanya menjadi perayaan ulang tahun semata, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan pengingat akan pentingnya semangat juang dalam membangun lembaga pendidikan yang berkualitas, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” ungkapnya.
Kegiatan ziarah ini mendapat antusiasme yang tinggi dari seluruh peserta yakni pimpinan Unusa, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa tampak khidmat mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka menyadari betapa pentingnya mengenang dan menghormati para pendiri yang telah berjuang keras dalam membangun NU, Yarsis, dan Unusa.
Kegiatan napak tilas ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar Unusa terus berkembang dan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan agama. Sivitas Akademika Unusa berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan para pendiri dengan dedikasi dan integritas yang tinggi. (Humas Unusa)