Edukasi Keluarga untuk Mengubah Gaya Hidup Pasien Hipertensi

Surabaya – Metabolic syndrome terus meningkat jumlahnya. Salah satunya adalah hipertensi. Dari data yang ada pada 2013 lalu, prevalensi hipertensi di Indonesia 25,8%, pada 2018 meningkat menjadi 34,1%.

Namun, penderita hipertensi ini terkadang abai dengan penyakit yang dideritanya. Mereka merasa sehat, tidak ada gejala,  sehingga kurang peduli tentang perkembangan penyakitnya. Akibatnya banyak komplikasi yang dialami para penderita hipertensi seperti stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh koroner dan banyak lagi lainnya.

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Umdatus Soleha bersama tim, mengedukasi masyarakat di Dusun Ploso Kuning Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu. Di Desa tersebut banyak penderita hipertensi yang masih belum mengetahui penyakitnya. Akibatnya banyak penderita yang mengalami komplikasi.

“Kami ingin pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi meningkat dan penderita maupun keluarganya dapat merawat penyakitnya agar dapat meminimalisir komplikasi yang terjadi akibat penyakit hipertensi,” ujar Umdatus selaku ketua Tim pengmas.

Dari pretest yang dilakukan ke masyarakat di Dusun Ploso Kuning diketahui banyak penderita yang tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi secara teratur karena merasa sehat dan tidak ada keluhan selain itu banyak yang tidak mengetahui makanan/diet untuk penyakit hipertensi.

Tim pengmas Unjsa pun mengedukasi masyarakat melalui tatap muka. Mereka dijelaskan akan bahaya hipertensi jika diabaikan, antusias penderita yang mengikuti edukasi sangat baik hal itu terlihat saat sesi diskusi banyak penderita yang aktif bertanya sehingga diskusi berjalan dengan baik.

“Kita periksa tekanan darah masyarakat, kemudian kita kasih tahu apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, kita ingatkan untuk selalu minum obat dan kontrol di faskes. Supaya penderita ini tidak mengalami hal-hal yang negatif akibat penyakitnya,” ujar Umdatus Soleha

Lamsri selaku kepala Dusun Ploso Kuning mengatakan pihaknya berharap semoga kegiatan ini kedepannya dapat diadakan lagi, karena edukasi kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah sangat dibutuhkan oleh masyarakat Dusun Ploso Kuning.

“Mengingat dusun ini lokasinya jauh dari fasilitas kesehatan sehingga adanya edukasi sangat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Ploso Kuning,” ungkapnya.

Penyuluhan ini tidak hanya pada penderita tapi keluarga penderita hipertensi ikut serta dalam kegiatan ini. Harapannya jika tingkat pengetahuan penderita semakin bertambah dan menerapkan apa yang diketahuinya sedemikian rupa sehingga bermanfaat untuk efisiensi dan keberhasilan pengelolaan kesehatan terutama untuk penderita hipertensi. Selain itu pengetahuan keluarga pasien juga bertambah, keluarga dapat menjadi support sistem utama  penderita dalam mengelola penyakitnya. (***)