Pengmas Unusa: Manfaatkan Bunga Talang dan Melati untuk Mengusir Nyamuk

Surabaya – Dosen Parasitologi, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FKes Unusa), Yauwan Tobing Lukiyono melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di Medokan Sawah Timur, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jumat (5/7/2024) lalu.

Dibantu beberapa mahasiswanya, pengmas dengan tema “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Memanfaatkan Bunga Telang dan Melati sebagai Insektisida Alami untuk Mengurangi Kontak dengan Nyamuk Aedes aegypti” itu untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memanfaatkan apa yang ada di sekitar untuk mengusir nyamuk.

Diakui Tobing, panggilan akrab Yauwan Tobing Lukiyono, kegiatan ini merupakan Implementasi dari hasil penelitian.  Di kegiatan itu Tobing memberikan panduan praktis dan teoritis mengenai proses pengolahan, aplikasi dan manfaat insektisida alami menggunakan bunga telang dan melati.

“Edukasi tentang kesehatan yang sering dialami saat lanjut usia, seperti risiko kanker yang mungkin timbul akibat penggunaan insektisida sintetis. Jadi pelatihan ini agar lebih memanfaatkan tanaman sekitar untuk pengusir nyamuk yang lebih aman,” katanya.

Tobing menegaskan kegiatan ini juga untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan bunga telang dan melati sebagai alternatif alami dalam meminimalisir kontak dengan nyamuk yang dapat menularkan penyakit  salah satunya  nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor utama penularan penyakit seperti demam berdarah dan Zika.

“Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk belajar secara langsung tentang cara mengolah bunga telang dan melati menjadi insektisida alami yang efektif dan aman bagi lingkungan,” tandasnya.

Tobing mengaku sudah menyediakan panduan praktis dan teoritis mengenai proses pengolahan, aplikasi dan manfaat insektisida alami tersebut.

Selain itu, dalam rangkaian kegiatan pengmas ini, mahasiswa juha menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis yang mencakup pemeriksaan kadar gula darah, urine dengan 11 parameter, serta pengukuran tekanan darah dan berat badan.

Selain itu, tim mahasiswa juga menunjukkan secara langsung kepada peserta cara menggunakan produk insektisida alami yang dihasilkan untuk melindungi rumah dan lingkungan dari nyamuk Aedes aegypti. Melalui sesi demonstrasi ini,  diharapkan agar masyarakat dapat memahami dan menerapkan dengan tepat produk yang telah mereka pelajari, sehingga mampu menjaga lingkungan mereka dari potensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan bunga telang dan melati, tetapi juga memberikan manfaat langsung dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan potensi sumber daya alam lokal seperti bunga telang dan melati sebagai solusi yang ramah lingkungan dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, serta menjadi contoh bagi inisiatif serupa di daerah lain,” jelas Tobing. (***)