Dua Mahasiswa Unusa Raih Prestasi di Kompetisi Jujitsu Asian Regional Championship Southeast Asia

Surabaya – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Tim Jujitsu Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di kancah internasional. Mereka adalah Hanif Ahmad Insantama dan Nasruddin Hidayat, yang berhasil meraih medali dalam kompetisi Jujitsu Asian Regional Championship Southeast Asia 2024 di Denpasar, Bali, 6-7 Juli 2024.

Hanif dan Dayat berhasil mengalahkan lebih dari 400 atlet dari negara ASEAN yang bersaing dalam kejuaraan tersebut. Selain tuan rumah Indonesia, ada juga atlet dari Singapura, Myanmar, Kamboja Thailand, Filipina dan Vietnam. 

Hanif sukses meraih medali perunggu dalam kategori Fighting System U-21 -56 kg. Perjuangan keras dan dedikasi yang tinggi mengantarkan dirinya meraih posisi ketiga dalam ajang bergengsi tersebut.

“Awalnya saya tidak percaya diri karena merasa belum maksimal saat berlatih, apalagi waktu persiapan juga tidak banyak, belum lagi saya juga harus kuliah, jadi kemenangan ini merupakan rezeki luar biasa,” ungkap Mahasiswa Prodi Kedokteran semester 2 itu.

Sebagai mahasiswa kedokteran, Hanif mengaku tantangan utama yang dihadapi sebelum pertandingan yakni manajemen waktu antara kuliah dan latihan

“Salah satu tantangan utamanya itu manajemen waktu yang ketat antara kuliah di FK dan latihan jujitsu. Sebisa mungkin ketika ada tugas tidak saya tunda agar tidak mengganggu latihan, untungnya latihan jujitsu itu malam hari dan cuma di hari senin dan rabu jadi masih bisa diatasi,” ujarnya.

Hanif juga menceritakan bahwa kehadiran keluarga saat pertandingan dan dukungan penuh sejak awal menjadi semangat utamanya. “Saat pertandingan, saya melihat keluarga saya, mereka tiba-tiba datang, dan itu membuat saya terpacu lebih semangat untuk menang, padahal sebelumnya saya sempat down,” ungkap anak dari Arianto Indrawan dan Dwi Harlin.

Selain Hanif, prestasi luar biasa juga diraih oleh Dayat yang berhasil membawa pulang medali perak pada kategori Fighting System U-21 -62 kg. Dayat menunjukkan kemampuan dan ketangguhannya di atas matras, mengalahkan berbagai lawan tangguh dari berbagai negara di Asia Tenggara.

“Awal ikut jujitsu itu saya hanya iseng ingin menambah kesibukan dan mencari peluang selain bidang akademik. Ternyata saya enjoy dan sering-sering ikut perlombaan untuk mengasah skill saya,” ucap pria kelahiran Sidoarjo, 26 Mei 2005.

Mahasiswa Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) itu menyatakan bahwa dirinya sempat nervous, bahkan sempat beberapa kali dilakukan pertandingan ulang.

“Saya sempat down juga, bahkan di babak terakhir lawan saya sempat minta tanding ulang. Keadaan saat itu saya sudah capek, tapi demi membanggakan orang sekitar dan mengharumkan nama Unusa saya berusaha berjuang semaksimal mungkin sampai akhir, dan alhamdulillah hasilnya bisa dapat medali perak,” ujarnya.

Baik Hanif maupun Dayat, berharap kedepannya bisa terus menorehkan prestasi lainnya di cabang olahraga jujitsu sekaligus menyeimbangkan waktu dengan perkuliahan. Prestasi yang diraih oleh Hanif dan Dayat juga diharapkan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa Unusa lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa dan institusi di kancah internasional. (Humas Unusa)