Surabaya – Berfokus pada pembangunan Pesantren BERSAHAJA (Bersih, Sehat, Harmonis, dan Sejahtera), Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) adakan Gelar Karya Project Based Learning pada Kamis (4/7).
Acara yang dihelat oleh mahasiswa S1 Kesmas semester 6 ini merupakan bagian dari hasil intervensi yang mereka lakukan di beberapa pesantren di daerah Surabaya. Dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran pola kehidupan sehat bagi para santri dan kondisi sanitasi pesantren.
Kepala Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Dwi Handayani, S.KM., M.Epid., menyampaikan bahwa ini merupakan proyek dari mata kuliah Perilaku Kesehatan Santri dan Sanitasi Pesantren. Tiap kelompok mahasiswa melakukan observasi langsung ke lapangan untuk menerapkan berbagai kegiatan edukatif dan intervensi pembuatan program sebagai solusi penanganan permasalahan di tiap pesantren.
“Prodi S1 Kesmas ini memang kita inovasikan pada kesehatan masyarakat di lingkungan pesantren. Disini kami ingin meningkatkan analisa mahasiswa dan pengimplementasian program hingga di tahap monitoring dan evaluasi,” ujarnya.
Selain edukasi, intervensi yang dilakukan juga meliputi perbaikan fasilitas sanitasi di pesantren. Mahasiswa S1 Kesmas Unusa bekerja sama dengan beberapa pengurus pesantren untuk memperbaiki fasilitas sanitasi seperti toilet, tempat cuci tangan, dan pengelolaan sampah. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik.
Mohammad Fikri Amruddin, salah satu pengurus di Pondok Pesantren Darul Akrom, yang menjadi salah satu pesantren untuk diintervensi, mengatakan bahwa dirinya bersama pengurus pesantren yang lain sangat berterimakasih atas kebermanfaatan program yang telah dicanangkan oleh mahasiswa S1 Kesmas Unusa, utamanya mengenai kesehatan mental.
“Output dari program yang dilakukan alhamdulillah sangat mengena, kesadaran para santri akan menjaga lingkungan sehat semakin meningkat, terus santri-santri yang dulunya pendiam akhirnya bisa lebih terbuka dan lebih memperhatikan akan kesehatan mental,” ujarnya.
Gelar Karya Project Based Learning ini mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai pihak. Para santri dan pengurus pesantren merasakan dampak positif dari intervensi yang dilakukan oleh mahasiswa Unusa. Selain peningkatan perilaku kesehatan dan perbaikan sanitasi, kegiatan ini juga membangun hubungan yang lebih baik antara akademisi dan masyarakat pesantren.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam proyek-proyek berbasis masyarakat yang memberikan manfaat nyata. Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Unusa terus berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang kuat, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. (Humas Unusa)