Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berkesempatan untuk mengunjungi kantor Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya pada Kamis (20/6). Acara ini merupakan salah satu kegiatan bulanan yang diselenggarakan oleh Japan Corner Unusa, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang budaya, pendidikan, dan peluang di Jepang.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan informasi yang berharga mengenai berbagai program beasiswa yang tersedia untuk melanjutkan studi di Jepang, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang langsung berkaitan dengan budaya Jepang. Salah satu kegiatan yang sangat dinantikan oleh para mahasiswa adalah praktek Shoudou, atau kaligrafi Jepang. Shoudou bukan hanya sebuah bentuk seni, tetapi juga sebuah disiplin yang mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan fokus.
Dalam sesi praktek Shoudou, para mahasiswa diajarkan oleh ahli kaligrafi yang berpengalaman. Mereka belajar tentang sejarah dan filosofi di balik seni ini, serta teknik dasar dalam menulis karakter Jepang dengan menggunakan kuas dan tinta. Setiap goresan dan tarikan kuas mengandung makna dan harus dilakukan dengan hati-hati, menjadikan pengalaman ini sangat mendalam dan berkesan.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara Unusa dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Kerjasama ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa Unusa untuk belajar dan mengembangkan diri di Jepang. Para mahasiswa juga dapat berinteraksi langsung dengan staf Konsulat, mendapatkan informasi langsung dari sumber terpercaya, serta menambah wawasan mereka mengenai berbagai aspek kehidupan di Jepang.
Secara keseluruhan, kunjungan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai peluang pendidikan di Jepang, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam. Japan Corner Unusa berhasil mengorganisir acara yang sangat bermanfaat dan inspiratif, yang tentunya akan berdampak positif pada pengembangan pribadi dan akademik para mahasiswa. Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun jembatan antara budaya dan pendidikan, serta mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi warga global yang kompeten dan berwawasan luas. (Humas Unusa)