Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali lolos dalam program ISS PKKM atau Sebagai Penerima Bantuan Pertukaran Mahasiswa dan Magang Kompetisi Kampus Merdeka Kemendikbudristek tahun anggaran 2024, melalui Program Studi S1 PGSD. Tahun ini merupakan tahun kedua prodi S1 PGSD Unusa menjadi penerima Bantuan Kompetisi Kampus Merdeka ini.
Ketua Program Studi S1 PGSD Unusa Sri Hartatik, M.Pd. menyampaikan rasa syukur bahwa pihaknya kembali lolos untuk yang kedua kalinya menerima dana hibah. Apalagi nominal yang peroleh tahun ini mengalami peningkatan.
“Alhamdulillah prodi S1 PGSD Unusa kembali berhasil meraih dana hibah ya, nominal bertambah tahun ini, yakni menjadi Rp 855.575.000,” ujarnya, Kamis (30/5).
Perempuan yang kerap disapa Tatik ini mengungkapkan, ada pun program terobosan yang berhasil mengantar prodi S1 PGSD meraih dana hibah ratusan juta rupiah ini adalah kelanjutan dari program Mahasiswa Pancasila yang telah digagas tahun lalu.
“Program yang dapat dana hibah ini merupakan kelanjutan dari program tahun lalu, yakni Mahasiswa Pancasila, yang tahun lalu juga berhasil dapat dana hibah,” imbuhnya.
Mahasiswa Pancasila adalah mahasiswa yang memiliki profil jati diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti nilai-nilai yang menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, tanggung jawab, dan lain sebagainya.
Melalui program tersebut, mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan baik dari segi media, metode, atau apa pun yang berkaitan dengan menyebar luaskan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
“Mahasiswa PGSD ini kan nantinya akan menjadi guru, tidak hanya menyampaikan materi (pembelajaran) tetapi juga pembentukan karakter anak didiknya. Salah satunya adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.
Tatik mengatakan, untuk realisasi program Mahasiswa Pancasila tahun ini, pihaknya akan membuat kegiatan bina desa sebagai bagian dari implementasi program Profil Mahasiswa Pancasila.
“Bulan depan kami akan mulai melakukan seleksi kepada mahasiswa yang akan dipilih sebagai Mahasiswa Pancasila saat kegiatan bina desa berlangsung di tahun ini juga,” ujarnya.
“Jadi sasaran penyebar luasan nilai-nilai Pancasila ini tidak hanya siswa sekolah ya tapi juga masyarakat umum yang menjadi lokasi kegiatan bina desa berlangsung,” sambungnya. (***)