Surabaya – Mahasiswa semester delapan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar penyuluhan mengenai status gizi. Kegiatan ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang standar gizi yang sesuai dan sindrom metabolik, tetapi juga melibatkan pemeriksaan dan pengukuran langsung terhadap status gizi peserta.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya gizi dan sindrom metabolik, mahasiswa FK menyampaikan materi yang terstruktur dan informatif, Jumat (01/03).
Dengan fokus pada standar gizi yang sesuai, peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan gizi harian, dampak kurang gizi, dan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan melalui pola makan yang seimbang.
Tidak hanya berhenti pada penyampaian teori, acara ini juga melibatkan kegiatan praktis berupa pemeriksaan dan pengukuran langsung terhadap status gizi kepada para peserta.
Saat disinggung mengapa penyuluhan dilakukan pada kalangan mahasiswa, ketua kelompok penyuluhan, Muhammad Istio Hadi mengatakan “Sindrom metabolik ini banyak terjadi di kalangan anak muda, itu mengapa target kami adalah anak muda-dewasa, dan kami beri pemahaman kepada mahasiswa D3 Keperawatan Unusa semester dua.”
Tim mahasiswa FK Unusa dengan cermat melakukan pengukuran berbagai parameter, termasuk indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, dan kadar lemak tubuh. Hasil dari pemeriksaan ini kemudian dianalisis untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang status gizi peserta.
Kegiatan penyuluhan ini menjadi ajang kolaborasi yang positif antara mahasiswa Fakultas Kedokteran dan mahasiswa D3 Keperawatan Unusa. Melalui pertukaran pengetahuan dan keterampilan, diharapkan terjalin kerjasama yang lebih erat antara kedua fakultas tersebut dalam mendukung pemahaman gizi dan kesehatan masyarakat.
Diharapkan langkah positif ini dapat terus dilakukan guna mendukung kesejahteraan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan di lingkungan sekitar, terutama kampus. (Humas Unusa)