Surabaya – Amrina Rosyadah menempuh kuliah di semester limanya di Medical and Public Health (Health, Sports, and Technology), University of Pécs, Hungaria.
Itu karena mahasiswa DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (ISMA) Kemendikbudristek.
Sejak 31 Agustus hingga 28 Desember 2023, Amrina berada di salah satu negara di belahan Benua Eropa itu. Ada banyak pengalaman didapat Amrina selama berada di sana. “Sangat tidak terlupakan. Pengalaman sangat berarti bisa kuliah di luar negeri tanpa mengeluarkan uang sepeserpun,” katanya, Senin (1/1/2024).
Amrina punya dua alasan memilih Hungaria. Diakuinya yang menyediakan course yang linier dengan prodinya di Unusa hanya di Ceko dan Hungaria. “Alhamdulillah rejekinya keterima di Hungaria. Dan alasan kedua karena Hungaria ada di Eropa, kalau Eropa bangunannya cantik dan mudah ke negara tetangga,” jelasnya tertawa.
Selama berada di Hungaria, Amrina merasa mendapatkan dan mempelajari hal-hal baru. Amrina mengaku banyak teman internasional, sering berdiskusi dengan mereka kalau ada yang tidak dipahami. Bahkan belajar untuk menghargai perbedaan antar teman-teman IISMA sendiri.
“Kelas saya di Pécs juga kelas yang interaktif, selalu menggunakan skenario yang nyata di masyarakat untuk menerapkan teori yang dipelajari. Kami sering bertukar pendapat mengenai isu-isu yang dibahas oleh dosen kami,” tuturnya.
Beruntung, dia mendapatkan bekal Bahasa Inggris dari Unusa. Namun itu nampaknya tidak cukup karena interaksi dengan orang-ornag di luar kampus sebagian besar menggunakan bahasa ibu atau Bahasa Magyar. “Jadi kalau mau beli-beli ya menggunakan translate karena saya tidak mengerti sama sekali,” tuturnya.
Selain itu selama di Hungaria, Amrina merasa kesulitan mencari masjid. Juga mencari makanan halal. Namun berkat bantuan teman sesama muslim dari Indonesia maupun negara lain, dia jadi mengetahui lokasi masjid di mana saja dan penjual makanan halal di lokasi mana saja. “Terbantu sekali dengan adanya teman-teman. Bahkan saya juga dikasih kerudung sama teman muslim dari negara lain,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa pertama dari Unusa yang lolos program ini Amrina berharap bisa menjadi pelecut bagi adik-adik kelasnya untuk bisa lolos program serupa di kampus-kampus idaman di seluruh dunia.
Kaprodi DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Muslikha Nourma mengaku senang, mahasiswa Unusa memiliki jiwa dan semangat serta tangguh hingga akhirnya lolos seleksi IISMA. Dikatakannya itu adalah pengalaman yang sangat baik, dan berharga, belajar dan beradaptasi dengan culture yang sangat berbeda dengan negaranya.
“Harapan kami, Amrina, bisa menularkan tips and trik lolos IISMA kepada rekan-rekannya di Unusa, sehingga prestasi kedepan akan semakin banyak mahasiswa Unusa yang berkesempatan mendapatkan pengalaman merdeka belajar di kampus luarnegeri melalui program IISMA salah satunya,” jelasnya. (***)