Dr. dr. Bastiana, Sp.PK – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
HARI Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap tanggal 12 November merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Definisi sehat menurut Kemenkes dalam UU No. 36 tahun 2009, sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Indonesia sehat dapat terwujud jika masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan. Kesadaran ini dapat ditunjukkan dengan upaya menjaga kesehatan sendiri, seperti rutin melakukan medical check-up (MCU) dan edukasi kesehatan.
Namun, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, hanya 20% masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan. Selain data tersebut, prevalensi penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang juga menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya medical check-up (MCU). Medical check-up (MCU) dapat membantu mengetahui status kesehatan, mencegah penyakit sejak dini, dan mengurangi komplikasi.
Apa saja bentuk-bentuk tes dalam medical check-up? Bentuk-bentuk tes dalam medical check-up dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu, tes dasar dan tes penunjang.
Tes dasar adalah tes yang dilakukan pada semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi kesehatan. Tes tersebut meliputi pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital, tes darah, tes urine.
Pemeriksaan fisik dan pengukuran tanda-tanda vital dilakukan oleh dokter untuk menilai kondisi fisik secara umum, termasuk tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh.
Sedangkan tes darah dan urine dilakukan untuk menilai fungsi organ-organ tubuh termasuk fungsi ginjal, hati, jantung, pankreas dan saluran kemih. Pemeriksaan pada darah dapat mendeteksi penyakit tertentu, misalnya anemia, diabetes, kolesterol tinggi, dll.
Pemeriksaan kolesterol dapat digunakan untuk mengukur kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), kolesterol HDL (kolesterol baik), dan trigliserida. Kadar kolesterol total, LDL, Trigliserida yang tinggi, dan kadar kolesterol HDL yang rendah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pemeriksaan glukosa darah antara lain pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah sewaktu, glukosa darah 2 jam setelah makan, tes toleransi glukosa oral (TTGO), dan pemeriksaan glukosa terglikasi hemoglobin atau HbA1C.
Hasil pemeriksaan kadar gula darah puasa, glukosa darah acak, glukosa darah 2 jam setelah makan, HbA1C dan TTGO dapat membantu menentukan apakah seseorang berisiko diabetes (prediabetes) atau malah sudah terkena penyakit diabetes.
Pemeriksaan pada urine juga dapat mendeteksi penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), diabetes, batu ginjal, dll.
Tes penunjang adalah tes yang dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan tertentu, berdasarkan riwayat kesehatan dan hasil tes dasar. Pemeriksaannya antara lain meliputi, elektrokardiogram (EKG), rontgen dada, ultrasonografi (USG), endoskopi, tes alergi, tes fungsi paru-paru.
Selain itu, medical check-up lainnya juga dapat membantu menskrining penyakit tertentu. Misalnya, laki laki usia 45 tahun ke atas disarankan untuk melakukan pemeriksaan PSA (Prostat Specific Antigen) untuk mendeteksi adanya risiko kanker prostat, sementara pada wanita berusia 35 tahun ke atas disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk mendeteksi kanker serviks.
Kapan waktu yang tepat untuk medical check-up? Medical check-up sebaiknya dilakukan secara berkala 6 bulan sekali atau minimal setahun sekali sesuai dengan usia dan faktor risiko Anda.
Apa saja yang harus disiapkan saat melakukan medical check-up? Persiapan sebelum medical check-up (MCU) sangat penting untuk dilakukan agar hasil pemeriksaannya akurat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum MCU:
1. Minumlah air putih yang cukup sebelum pemeriksaan. Hal ini akan membantu Anda tetap terhidrasi.
2. Jika ada pemeriksaan lab tertentu dan Anda diminta untuk puasa maka puasalah selama 10-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan lab tertentu. Selama puasa masih dapat meminum air putih.
3. Tidurlah yang cukup sebelum pemeriksaan. Kurang tidur dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
4. Hindari mengonsumsi alkohol dan kafein selama 24 jam sebelum pemeriksaan. Alkohol dan kafein dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan darah.
5. Tidak melakukan aktivitas fisik yang berat atau berolahraga secara berlebihan.
6. Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda dan obat-obatan yang Anda konsumsi. Informasi ini penting bagi dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Dengan melakukan medical check-up rutin, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan Anda dan mendeteksi penyakit sejak dini. Hal ini dapat membantu Anda untuk mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan kualitas hidup Anda. (***)