Cegah Mata Lelah, Dosen Unusa Ukur Pencahayaan Lingkungan Kerja

Surabaya – Pekerja industri banyak menghabiskan waktunya berkerja didepan komputer di tempat kerjanya, sehingga tidak jarang mata mereka merasa lelah lantaran pencahayaan ditempat kerja yang kurang atau berlebihan terkena cahaya komputer. Hal ini membuat lima dosen unusa Moch.Sahri ,S.KM.,M.KKK, Friska Ayu, S.KM.,M.KKK, Merry Sunaryo,S.KM.,M.KKK, Abdul Hakim Zakkiy Fasya,S.KM.,M.KL, dan dr.RA Hani Faradis,Sp.M melakukan pengabdian di Kelompok Usaha Bersama Mampu Jaya.

Sahri menjelaskan salah satu faktor bahaya yang berisiko pada Kesehatan pekerja adalah pencahayaan, dimana pada proses pekerjaan di industri sepatu sandal membutuhkan pencahayaan yang cukup agar para pekerja tidak mengalami kelelahan mata yang berisiko pada kejadian kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum, teriris maupun terpotong saat bekerja.

“Dari hasil wawancara dengan pekerja beberapa pekerja pernah mengalami kejadian tertusuk jarum, dikarenkan kurang fokus dan mata kabur karena pencahayaan yang kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengukuran pencahayaan di tempat kerja dan edukasi terkait upaya pencegahan keluhan kelelahan mata pada pekerja di KUB Mampu Jaya,” ungkap Sahri.

Dimana sebelumnya dosen Unusa ini melakukan pengukuran pencahayaan di tempat kerja lalu dilanjutkan melakukan edukasi terkait kelelahan mata yang berisiko dari kondisi lingkungan kerja yang disebabkan pencahayaannya kurang memadai. “Lalu tim memberikan lampu mesin jahit LED kecil untuk penggunaan mesin jahit pada pekerja, sebagai salah satu upaya untuk menambah penerangan langsung di alat kerja sehingga pencahayaan bisa memadai,” ungkapnya.

Dengan langkah ini, Sahri berharap setelah ini para pekerja bisa mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya keluhan kelelahan mata dari faktor pencahayaan yang ada dilingkungan kerja, serta mengetahui bagaimana upaya penanggulangannya. “Pemberian lampu mesin jahit LED kecil oleh tim bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pekerja,” terangnya. (humas)