Serius Perangi Stunting, UNUSA-UNICEF Bersama Pemkab Lumajang Resmi Luncurkan Pedoman Baru

Lumajang — Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) bersama UNICEF resmi meluncurkan sekaligus mendiseminasikan Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) sebagai upaya mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Lumajang. Kegiatan tersebut digelar pada Jumat (28/11) lalu di Hotel Aston Inn Lumajang, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Kesehatan.

Acara ini turut dihadiri oleh Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur,  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Lumajang, Ketua TP-PKK Kabupaten Lumajang, perwakilan Universitas NU Surabaya, Kepala OPD, Kepala BPS Lumajang, perwakilan camat, perwakilan Kantor Kemenag, perwakilan kepala puskesmas, serta berbagai instansi dan media.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan serius yang menyangkut masa depan sumber daya manusia. Menurutnya, anak yang mengalami stunting berisiko mengalami hambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.

“Penanganannya tidak bisa dilakukan secara biasa-biasa saja. Pemerintah dan masyarakat harus bergerak bersama, tidak hanya fokus pada aspek medis atau gizi, tetapi juga pada perubahan cara pikir, pola hidup, serta perilaku masyarakat. Pedoman ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pelaksana di lapangan, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga media lokal,” ujarnya.

Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku ini disusun sebagai acuan penyampaian pesan kesehatan yang lebih tepat sasaran dan efektif. Di dalamnya mencakup segmentasi target, pesan kunci, pendekatan berbasis kearifan lokal, hingga mekanisme koordinasi lintas sektor.

Sa’bania, dosen UNUSA sekaligus PIC kegiatan, menjelaskan bahwa penyusunan dokumen tersebut telah dilakukan selama satu tahun terakhir oleh UNUSA bersama UNICEF dan berbagai OPD di Lumajang.

“Dokumen ini merupakan bentuk kontribusi UNUSA dan UNICEF dalam memetakan strategi komunikasi lintas sektor, baik kesehatan maupun non kesehatan, termasuk perangkat desa, untuk mengatasi masalah gizi. Kami berharap pedoman ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan direplikasi oleh daerah lain,” ujarnya.

Melalui kolaborasi antara UNUSA, UNICEF, dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, program percepatan penurunan stunting diharapkan semakin terarah dan memberikan dampak nyata bagi kualitas generasi masa depan. (***)