Surabaya – Belajar dan menjalan bisnis. Dua hal yang membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Namun, melakukan keduanya secara bersamaan tentu menjadi tantangan yang besar.
Meskipun begitu hal ini bisa dilakukan oleh salah seorang alumni program studi (Prodi) Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Zahra Amelia Dewi Gunawan. Dirinya mulai menjalankan bisnis sejak 2,5 tahun yang lalu. Saat dirinya masih duduk di bangku kuliah sekitar semester tiga.
Zahra yang kala itu merupakan mahasiswa Gizi mencoba membuka sebuah studio baking dengan nama Samel Baking Studio. Dengan modal pengetahuannya soal kandungan gizi, lewat bisnis ini dirinya menawarkan jasa pelatihan. Seperti belajar baking, memasak, atau dekorasi kue. “Saat itu saya melihat profesi ini masih memiliki pesaing yang sedikit untuk wilayah Surabaya,” ungkapnya.

Gadis yang akrab disapa Zamel ini menuturkan bahwa pada pembuatan kue, dirinya memiliki fokus tersendiri dengan fokus pada healthy dessert. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat juga mendukung bisnisnya jadi lebih banyak diminati masyarakat. “Saya selalu menambahkan nutrition facts di dalamnya. Contohnya dengan membuat kue gluten free, lalu krimnya dibuat less sugar,” tegasnya.
Bahkan ada slogan yang selalu dia pegang. Don’t eat less, but eat healtier. Menurutnya jika ingin diet tidak perlu mengurangi porsi makan, meskipun porsi makan juga penting. Namun yang lebih penting cara pengolahan dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Dia juga membagikan tiga komponen yang menurutnya penting dalam membangun bisnis. Pertama menentukan pasar atau market dari bisnis yang akan dibangun. Kedua, tekun, optimis, berani ambil resiko dan loyalitas konsumen. Serta terakhir, relasi dan tim. “Ini hal yang saya perhatikan, tapi bukan berdasar dari ilmu bisnis,” ujarnya.Mottonya dalam menjalani bisnis juga patut kita ikuti, yaitu learning by doing, rezeki tidak akan tertukar, juga nothing is out of reach. (Humas Unusa)