Mahasiswa Manajemen Unusa Ikuti Ishikawa Study Tour: Pelajari Budaya dan Etos Kerja Negeri Sakura

Jepang – Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali melukiskan pengalaman berharga melalui partisipasinya dalam Ishikawa Study Tour Program by YOU-I Japan yang dilaksanakan pada 25 September hingga 2 Oktober 2025 di wilayah Ishikawa, Jepang.

Program ini bertujuan untuk memberikan pengenalan budaya, studi lapangan, dan kunjungan ke perusahaan-perusahaan Jepang sebagai upaya memperluas wawasan mahasiswa terhadap dunia industri global dan etos kerja masyarakat Jepang. Kegiatan ini diikuti oleh tiga mahasiswa terpilih dan satu dosen pendamping, yaitu Dr. Ubaidillah Zuhdi.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai tempat seperti Komatsu University, Kyowa Co., Ltd., Nishi Kanazawa Hospital, Kenso Plus, serta beberapa destinasi wisata edukatif seperti Fukui Dinosaur Museum, Kanazawa Castle, dan Taman Kenrokuen.

Bagas Riskyawan, salah satu mahasiswa yang terlibat, mengaku awalnya mengikuti program ini sebagai bentuk pengganti rencana magang ke Jepang yang belum terlaksana. Namun, kesempatan tersebut justru menjadi pengalaman berharga dalam membangun impian karir internasionalnya.

“Saya sebenarnya ingin magang ke Jepang, namun belum kesampaian. Melalui program ini, saya belajar banyak hal baru yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menumbuhkan keinginan yang lebih kuat untuk berkarir di Jepang,” ujar Bagas.

Menurut Bagas, tantangan terbesar selama program adalah mempelajari bahasa Jepang, terutama huruf kanji yang cukup kompleks. Meski demikian, rasa kagum terhadap keindahan, kebersihan, dan kesegaran udara di Jepang menjadikan pengalaman tersebut semakin berkesan.

“Udaranya sangat segar, lingkungannya bersih, dan tertata rapi. Itu membuat saya semakin kagum dan termotivasi untuk meneladani kedisiplinan mereka,” tambahnya.

Selain itu, Dimas Indra Jati turut menceritakan, salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah tinggal bersama keluarga Jepang (homestay) di dua lokasi, yakni di Komatsu dan Hakusan. Di Komatsu, ia tinggal di rumah Miyahara-san, seorang wanita energik dan ceria yang sangat peduli pada tamunya. Bersama keluarga Miyahara, ketiga mahasiswa yang mengikuti kegiatan, menikmati berbagai makanan khas Jepang seperti okonomiyaki, sushi, dan es krim matcha, serta melakukan pertukaran hadiah berupa keripik tempe, Indomie, dan tas bercorak budaya Indonesia.

Sedangkan di Hakusan, mereka tinggal di rumah Oliver-san, keluarga hangat yang memperkenalkan Bagas pada berbagai hidangan Jepang seperti sabayaki dan yakisoba. Mereka juga bersama-sama mengunjungi Fukui Dinosaur Museum, melalui jalur pegunungan dan sungai dengan pemandangan yang menakjubkan.

“Kesan pertama kita saat pertama kali berkenalan adalah keramahan orang Jepang dan sifat yang sangat menerima orang asing.  Selama di homestay kita dituntut untuk menyesuaikan kehidupan yang ada di Jepang, seperti kedisiplinan, tepat waktu, budaya bersih-bersih, dan yang paling menyenangkan adalah berendam di Ofuro,” tutur Dimas.

Arfiansyah Rahman Muhartanto juga menceritakan pengalamannya. Dari berbagai kunjungan industri, Kyowa Co., Ltd. menjadi tempat yang paling menarik bagi dirinya. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur dan teknologi industri, yang memperlihatkan efisiensi sistem kerja dan penerapan otomatisasi tinggi dalam setiap proses produksinya.

“Saya sangat terinspirasi dengan budaya kerja di Kyowa. Mereka sangat fokus, disiplin, dan memiliki sistem yang rapi. Itu membuat saya semakin yakin bahwa kemajuan Jepang lahir dari kerja keras dan konsistensi,” ungkapnya.

Selama mengikuti program ini, Arfiansyah juga belajar nilai-nilai penting dari masyarakat Jepang, seperti menjaga kebersihan, kerapian, dan manajemen waktu yang sangat tinggi. Ia menambahkan bahwa setiap orang perlu menekuni satu bidang dan bekerja keras hingga menjadi ahli di bidang tersebut.

“Saya mendapatkan banyak pelajaran berharga, mulai dari budaya, teknologi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Namun, hal yang paling berkesan bagi saya adalah kedisiplinan dan kebersihan masyarakat Jepang. Di sana, saya harus menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan yang serba cepat, efisien, dan teratur,” tuturnya.

Tak lupa, Afriansyah menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukungnya selama program berlangsung.

“Saya berterima kasih kepada pihak kampus Unusa, YOU-I Japan, Lenny Sensei yang sabar mengajari kami bahasa Jepang, serta Pak Ubay yang mendampingi selama kegiatan. Tanpa mereka, pengalaman berharga ini tidak akan terwujud,” tutup Bagas dengan penuh rasa syukur.

Kegiatan Ishikawa Study Tour Program ini tidak hanya memberikan wawasan lintas budaya, tetapi juga menjadi langkah nyata bagi mahasiswa Unusa untuk mengasah potensi global dan menanamkan semangat profesionalisme di kancah internasional. (***)