RMO 2025 Berakhir, 18 Kelompok Terpilih Jadi Juara dari 6 Kategori Bidang Medis

Surabaya Regional Medical Olimpiade (RMO) 2025 telah berakhir pada 5 Oktober lalu. Ditutup dengan Gala Dinner serta pengumuman juara di Ballroom Hotel Trillium Surabaya. Suasana penuh suka cita menyelimuti ruangan, semakin meriah dengan beragam pakaian adat yang dikenakan oleh masing-masing peserta.

Ada beberapa kategori cabang ilmu kedokteran yang diperlombakan pada ajang kompetisi bergengsi ini. Pada masing-masing kategori tersebut terdapat tiga juara terpilih yang memiliki skor terbaik dalam menyelesaikan olimipiade.

Pada kategori neuropsikiatri, juara pertama diraih Universitas Brawijaya (UB), diikuti oleh Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI). Kategori Kardiologi Respiratori atau bidang medis yang fokus pada jantung dan pembuluh darah serta pernapasan ini dimenangkan oleh Unair, diikuti oleh kelompok lain dari Unair dan UB.

Selain itu kategori Urologi Reproduksi dipimpin Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai juara pertama, diikuti Unair dan UMI sebagai juara kedua dan ketiga. Kategori Muskuloskeletal yang fokus pada sistem otot, jaringan ikat, saraf, juga tulang dan sendi ini dijuarai Unair di posisi pertama, serta Unhas di posisi kedua, dan Unair di posisi ketiga.

Kemudian pada kategori Infeksi Tropis, RMO 2025 dimenangkan oleh UB sebagai juara pertama, lalu UB jadi juara kedua dan Unair posisi ketiga. Serta yang terakhir pada kategori Gastro Enterohepatology dimenangkan Unair, diikuti UMI, dan terakhir Universitas Sam Ratulangi Manado. 

Secara keseluruhan pada olimpiade ini Unair menjadi juara umum karena perolehannya yang tinggi pada setiap kategori olimpiade. Ketua BEM FK Unusa Indra Mukti juga menyampaikan harapannya atas RMO 2025 yang telah terselenggara, agar bukan hanya menjadi ajang kompetisi. Melainkan juga menjadi wadah silaturahmi antar institusi.

“Dengan kepercayaan yang diberikan kepada Unusa sebagai tuan rumah pada RMO 2025, semoga Unusa dapat memberikan sumbangsih konkret dalam pengembangan dunia medis di Indonesia,” bebernya.

Sejalan dengan yang diungkapkan Rektor Unusa Prof. Ir. Achmad Jazidie. Berharap jika kompetisi ini menjadi ajang bagi para peserta untuk mengasah dan mengembangkan pola berpikir kritis. RMO bukan hanya menjadi tempat untuk mengasah akademik, tetapi nilai integritas tiap peserta.

RMO 2025 tidak berakhir pada Gala Dinner saja, namun di hari berikutnya para peserta diajak untuk mengelilingi Surabaya. Selain lebih mengenalkan mengenai budaya dan wisata di Surabaya, city tour ini juga menjadi pelepas penat para peserta setelah selama 4 hari penuh tegang dalam kompetisi. (Humas Unusa)