Malaysia – Dalam langkah nyata memperkuat jejaring internasional dan memperluas cakrawala akademik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melaksanakan rangkaian kegiatan kolaboratif di dua negeri bagian Malaysia, Selangor dan Perak.
Selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 28 Juli hingga 1 Agustus 2025 lalu, sebanyak 14 dosen dari berbagai program studi di FKIP Unusa menelusuri jalur-jalur pengabdian dan penelitian lintas negara. Mereka berasal dari Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S2 Pendidikan Dasar, hingga Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kegiatan ini tak hanya sekadar lawatan ilmiah, melainkan juga menjalin kolaborasi nyata di berbagai institusi pendidikan dan keagamaan. Pondok Pesantren An Nahdloh Selangor menjadi titik awal pengabdian masyarakat dan dialog budaya, di mana para dosen berbagi pengalaman serta strategi pembelajaran yang kontekstual dan berbasis nilai.
“Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kami di FKIP Unusa untuk terus membuka ruang kolaborasi lintas negara. Kami ingin belajar, berbagi, dan tumbuh bersama, terutama dalam konteks pendidikan dasar dan pembelajaran berbasis nilai. Malaysia, sebagai negara serumpun, menjadi mitra strategis untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkarakter,” ujar Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, Dekan FKIP Unusa.
Di Selangor, kolaborasi diperluas dengan Universiti Islam Selangor (UIS), di mana para dosen terlibat dalam kegiatan riset dan diskusi ilmiah bersama para akademisi setempat. Tema-tema seperti pendidikan dasar, penguatan karakter, serta digitalisasi pembelajaran menjadi fokus bersama.
“Kami merasa terhormat menerima kunjungan dari dosen-dosen FKIP Unusa. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga pertukaran ide dan semangat dalam membina generasi muda yang kuat secara spiritual dan intelektual,” ungkap Muhammad Khairul Umam, Lc., S.Si., M.IRKH, Kepala Sanggar Bimbingan Pondok Pesantren An Nahdloh Selangor.

Di negeri bagian Perak, para dosen FKIP Unusa menelusuri atmosfer pendidikan dasar Malaysia melalui penelitian di Sekolah Rendah Seri Budiman. Mereka melakukan observasi kelas, wawancara dengan guru, hingga diskusi intensif sebagai bagian dari refleksi atas praktik pendidikan dasar.
“Kehadiran para dosen dari Indonesia memberikan inspirasi baru bagi guru-guru kami. Mereka membawa perspektif segar tentang pendidikan anak usia dini dan dasar. Saya percaya kolaborasi antar pendidik lintas negara seperti ini akan memperkaya praktik pengajaran di sekolah kami,” kata Dr. Kama Shaffeei, Kepala Sekolah Rendah Seri Budiman Perak.
Salah satu guru Bahasa Melayu di sekolah tersebut, Nurul Ezzaty, turut menyampaikan kesan positifnya. “Saya sangat senang dapat berdiskusi langsung dengan dosen-dosen dari Indonesia. Kami menemukan banyak kesamaan dalam pendekatan pengajaran bahasa dan budaya. Semoga ini menjadi awal dari jejaring guru serumpun yang lebih erat dan produktif,” ucapnya.

Selain menjalankan misi riset dan pengabdian, para dosen juga melakukan kunjungan akademik ke Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Perak dan Mahad Tahfiz Integrasi Sahabat Insan di Selangor. Di UPSI, yang dikenal sebagai kampus unggulan dalam bidang pendidikan di Malaysia, mereka berdiskusi tentang potensi pertukaran dosen dan mahasiswa serta kerja sama riset bersama. Sedangkan di Mahad Tahfiz, para peserta berdialog tentang integrasi pendidikan tahfiz dengan kurikulum nasional serta pengembangan karakter peserta didik melalui pendekatan keagamaan.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis FKIP Unusa dalam memperkuat tri dharma perguruan tinggi sekaligus menciptakan jaringan kerja sama yang berkelanjutan, baik dalam skala regional maupun internasional. Ke depan, hasil dari pengabdian dan penelitian ini akan menjadi pijakan penting bagi pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, serta memperluas dampak Unusa sebagai universitas yang berkomitmen pada pendidikan berkelanjutan berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.(****)
English

