Awalnya Terpaksa, Namun Membawa Prestasi

Surabaya – Mencintai dunia olahraga hingga menjadi atlet bisa dilakukan setiap orang jika mereka menekuninya. Begitu pula yang dilalui mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Bharokatul Ambiyak. 

Sejak usia 9 tahun, pria kelahiran Pasuruan itu sudah menjajal berbagai macam olahraga, mulai dari yang olahraga yang sangat mengandalkan strategi hingga yang menguras fisik. Seperti catur, beladiri, juga futsal, namun berakhir saat dirinya duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). “Kelas sebelas (kelas dua tingkat SMA/SMK sederajat, red) saya dipaksa guru saya untuk ikut woodball,” bebernya (4/8).

Potensi. Mungkin itu yang dilihat guru SMK 10 Nopember Sidoarjo dari diri Bharokatul, sehingga memaksanya untuk bergabung pada grup woodball sekolahnya. Bahkan latihan pertamanya, dia sudah dipertemukan dengan atlet-atlet woodball Sidoarjo. 

Cukup mengejutkan, namun seiring berjalannya waktu dia mulai terbiasa dengan olahraga tersebut. Memiliki rekan dan tim yang saling mendukung menjadi salah satu alasan dibalik Bharokatul semakin menekuni olahraga tersebut. “Ditambah lagi kesempatan bertemu dengan pelatih-pelatih hebat dan orang-orang berpengaruh di woodball, membuat saya semakin suka,” tuturnya. 

Dukungan keluarga dan orang-orang sekitar membuatnya semakin teguh. Meskipun sudah lulus SMK, menekuni woodball tetap dia lakoni saat duduk di bangku kuliah. Beruntungnya, di Unusa dia juga memiliki wadah untuk fokus pada olahraga tersebut. “Mulai ikut kompetisi woodball saat kuliah, tahun 2022,” beber Bharokatul. 

Ada sekitar 10 kompetisi woodball yang telah dia ikuti sejak 2022. Mulai dari kategori tunggal hingga double, seperti kejuaraan Woodball tingkat Kabupaten Mojokerto kategori double stroke hingga Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Timur 2025 kategori single fairway

Meskipun belum semua kompetisi itu bisa dia juarai, namun komitmennya untuk terus mempertahankan bahkan memperbaiki kualitas bermainnya terus dikembangkan. Tak hanya sibuk berlatih woodball, Bharokatul juga cukup aktif di beberapa organisasi. Seperti Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) Unusa hingga Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyrakat Indonesia (ISMKMI). 

Mahasiswa angkatan 2022 itu juga bercerita bahwa saat mempersiapkan diri untuk kejuaraan Pomprov bersamaan dengan persiapan kejuaraan Pekan olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov). “Karena kompetisi yang baru saya lewati itu Pomprov dan Porprov, tantangannya lebih ke membagi waktu dengan kegiatan lain,” ujarnya.

Meski unggul di bidang non-akademik, dirinya juga ingin tetap unggul di bidang akademik. Ini ditunjukkan dengan keikutsertaannya dalam Pemilihan Mahasiswa berprestasi (Pilmapres) LLDIKTI tingkat Universitas 2025 juga menjadi Tim terbaik 2 dalam Bisnis Plan Kemendikbudristek. Semua ini bisa dia capai karena dukungan keluarga dan moto yang selalu menjadi motivasi hidupnya. “Terapkan ilmu padi, dan menjadi gelas kosong dimana pun kamu berada. Karena setiap tempat adalah ruang kelas, disitu pasti ada pembelajaran yang dapat kamu petik,” pungkasnya. (Humas Unusa/Nad)