Surabaya – Memiliki generasi bangsa dengan kualitas terbaik tentu menjadi harapan semua negara. Guru menjadi salah satu faktor penentu dalam melahirkan generasi yang berkualitas. Pendidik yang paling dekat dengan generasi muda setelah orang tua. Oleh karenanya memiliki kompetensi terbaik sebagai pendidik begitu diperlukan oleh para guru.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga penyelenggara pendidikan dengan menyelenggarakan program profesi guru (PPG). Hal itu pula yang telah dilakukan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Dalam menunjukkan komitmennya untuk turut menghadirkan guru-guru berkualitas di Indonesia.

Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Dr. Nafi’ah yang juga koordinator PPG Unusa mengatakan pada PPG Guru tertentu Tahap 2 Unusa terdapat 1.735 mahasiswa PPG. Terdiri dari 24 provinsi, mulai dari Aceh hingga Maluku Utara.
Dalam sambutannya, Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie mengatakan jika kebiasaan disiplin perlu diterapkan secara terus menerus. Hal itu pula yang ingin diinduksikan pada semua peserta orientasi PPG Unusa Tahap 2. “Saya hanya ingin mengucapkan selamat dan mengingatkan pada semuanya, agar semakin teguh dalam memilih profesi guru,” ucapnya (1/8)
Prof. Jazidie menceritakan kisah Jepang yang kalah dari Perang Dunia 2, yang mana kala itu Jepang dipimpin Kaisar Hirohito. Pernyataan pertama yang keluar dari kaisar adalah bertanya jumlah guru yang tersisa. “Komitmennya yang begitu besar untuk kembali membangun masyarakat,” terangnya.
Kesadarannya akan jantung dalam membangun masyarakatnya kembali adalah guru, dalam konteks yang lebih luas adalah pendidikan. Oleh karenanya, peran guru begitu krusial dalam membangun dan mendidik generasi bangsa. Peran guru menjadi penentu gelap terangnya bangsa ini di masa depan. “Yang menentukan kuat lemahnya pula bangsa ini di masa depan,” bebernya.
Selain itu dirinya juga mengatakan bahwa seorang guru perlu memiliki keterampilan teknis, dalam konteks ini yang dimaksud adalah karakter. Karakter yang ditandai dengan cintanya akan kebenaran. Hal ini akan berdampak pada keberanian seseorang, tentunya akan berdampak baik pula pada karakter siswa siswi yang diajar.
Serta, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Prof. Dr. Nunuk Suryani menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan PPG, yang mana tengah berupaya menuntaskan sertifikasi pada guru. “Guru bukan hanya pengajar namun juga pembelajar sepanjang hayat,”. (Humas Unusa)
English

